Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani menyarankan sebelum membuat konten, lakukan persiapan dengan memikirkan konten, pakaian, setting, hingga skenarionya. Tentukan juga siapa target penontonnya, siapa yang pas untuk tontonan seperti itu.
"Dari persiapan bisa membuat anak-anak bestrategi dan berpikir panjang. Tidak hanya terkenal, tapi anak paham. Ke depan anak bisa jadi edukator," ujar psikolog yang akrab disapa Nina itu dalam acara webinar Mydoremi: "Ayah Bunda Dukung Anak Berkreasi di Dunia Digital, Yuk", belum lama ini.
Nina menyarankan untuk tidak membatasi anak secara kaku. Misalnya, tidak boleh membuka Youtube buat konten ini-itu. Sebab terlalu banyak batasan kalau tidak didiskusikan akan membuat anak tertekan dan tidak tahu yang akan dilakukan.
Selain itu, jangan langsung mempublikasi konten secara spontan. Kadang, ada hal yang tidak bisa dikonsumsi secara umum.