Istilah "gaslighting" kemudian digunakan oleh praktisi kesehatan mental untuk menggambarkan secara klinis suatu bentuk pengaturan koersif yang berkepanjangan dalam hubungan yang kasar.
"Ada implikasi dari penipuan yang disengaja, dan begitu seseorang menyadari penipuan itu, itu bukan hanya kebohongan langsung, seperti, Anda tahu, saya tidak makan kue di stoples kue. Itu adalah sesuatu yang memiliki kualitas yang sedikit lebih licik. Itu mungkin memiliki gagasan tentang strategi atau rencana jangka panjang," ujarnya.
Situs yang mencatat 100 juta tampilan halaman per bulan itu memilih kata tahun ini hanya berdasarkan data. Sokolowski dan timnya menyaring kata-kata yang paling sering dicari untuk mengukur kata mana yang mendapat peningkatan signifikan selama setahun sebelumnya.
Tim Sokolowski tidak merinci dan memutuskan mengapa orang mencari kata-kata tersebut. Namun, Sokolowski menyatakan, "gaslighting" menghabiskan sepanjang 2022 menjadi puncak di 50 kata teratas yang dicari di merriam-webster.com.
Selain "gaslighting", kata-kata teratas lainnya adalah "Oligarch" yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina, "Omicron" merujuk pada varian Covid-19 yang persisten dan huruf ke-15 alfabet Yunani, "Codify" seperti mengubah hak aborsi menjadi hukum federal, hingga "Queen consort" yang baru disematkan sebagai istri Raja Charles, Camilla, dari Inggris.