Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab terjadinya multiple myeloma. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi risiko seseorang terhadap penyakit ini.
Faktor risiko tersebut adalah usia lanjut, jenis kelamin pria, ras kulit hitam, riwayat multiple myeloma di keluarga, riwayat pribadi terhadap monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS). Penderita multiple myeloma pun bisa berisiko terhadap beberapa komplikasi, mulai dari infeksi berulang, masalah tulang, anemia, hingga penurunan fungsi ginjal.
Terapi pengobatan untuk multiple myeloma tak harus selalu diberikan dengan segera. Bila multiple myeloma berkembang secara lambat dan tak memunculkan gejala atau tanda, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan ketat saja.
Sebaliknya, bila pasien dinilai membutuhkan terapi, ada beberapa opsi yang bisa diberikan. Sebagian opsi yang bisa diberikan adalah terapi target, imunoterapi, radioterapi, kemoterapi, kortikosteroid, dan transplantasi sumsum tulang.