Rabu 23 Nov 2022 16:58 WIB

Berhenti Merokok Jadi Langkah Jitu Tekan Risiko Kanker, Jangan Percaya Mitos-mitosnya

Setidaknya ada lima mitos terkait upaya berhenti merokok.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok.
Foto:

Mitos 3: Harus sekaligus

Berhenti merokok tak harus dilakukan sekaligus. Perokok bisa memasang target yang mungkin dicapai selama proses berhenti merokok.

Sebagai contoh, mengurangi frekuensi atau jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari. Penurunan ini dapat diperbesar seiring dengan berlalunya waktu.

Mitos 4: Sulit lawan keinginan merokok

Saat berupaya berhenti merokok, merupakan hal yang lumrah bila rasa ingin merokok sesekali muncul. Akan tetapi, keinginan merokok ini bukan sesuatu yang tak bisa dilawan.

Ada beragam opsi lain yang bisa menjadi pengganti kebiasaan merokok. Salah satunya adalah mengunyah permen karet.

Mitos 5: Lakukan sendiri

Upaya berhenti merokok sebaiknya tak hanya melibatkan diri sendiri, tetapi juga orang-orang terdekat. Alasannya, terkadang ada masa-masa di mana perokok merasa kurang termotivasi. Dalam kondisi ini, dukungan dari orang-orang terdekat akan sangat membantu perokok untuk tetap konsisten menghentikan kebiasaan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement