REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setiap hidangan dari berbagai negara mempunyai ciri khas masing-masing. Tak terkecuali masakan asal Roma, Italia, yang popularitas beberapa makanannya telah mendunia.
Seorang celebrity chef asal Roma, Max Mariola, menampilkan hidangan Italia yang masih jarang diketahui. Publik dunia sangat familier dengan pizza atau lasagna, namun kali ini Mariola mencoba memperkenalkan sajian lain yang tak kalah menarik.
Sajian itu di antaranya menu berbahan daging domba bernama polpette di agnello, lalu menu ikan cod baccala alla cacciatora, pasta cacio e pepe, dan hidangan penutup tiramisu espreso.
“Masakan Roma itu khas ‘miskin’ karena bahannya sederhana sekali tapi keistimewaannya adalah bisa membuat bahan sederhana itu menjadi enak sekali dan terkenal,” kata Mariola di sela demo masaknya di Jakarta Restaurant, The Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (17/11/2022). Acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia di Jakarta, bekerja sama dengan The Dharmawangsa Jakarta.
Untuk menu pertama, daging domba cincang yang telah dibentuk bola-bola ditumis dengan minyak zaitun. Menurut Mariola, minyak zaitun adalah satu bahan minyak terbaik di dunia.
Untuk menu baccala alla cacciatora, lebih nikmat disantap selagi hangat. Tekstur dagingnya lembut dengan bumbu yang tidak terlalu kuat.
Pasta cacio e pepe mungkin cukup nyaman bagi lidah Indonesia. Pasta jenis tonnarelli yang ditaburi keju pecorino ini punya citarasa sedikit pedas dari lada hitam dan juga creamy. Mariola mengatakan, tekstur pasta yang baik adalah yang sedikit kasar. Di Italia, pasta home made justru lebih prestise dibandingkan produksi industri besar.
Selanjutnya tiramisu espresso jadi hidangan penutup sempurna dengan menghadirkan cita rasa kopi yang kental. Kendati diracik dengan resep tanpa gula dan krim, paduan rasanya tetap lembut, sedikit pahit dan manis legit.
Mariola menyebut, cita rasa khas Roma bisa lebih terasa autentik saat dicicipi di daerahnya langsung. Kualitas bahan makanan bisa berkurang setelah dibawa dengan pesawat. Hal yang tidak kalah menarik bahwa masakan khas Roma kebanyakan mengandung babi. Akan tetapi yang dibawa ke Indonesia, tidak disertakan bahan makanan tersebut.
Karena itulah, menu yang tidak mengandung babi ini dianggap bisa mengakomidasi kebutuhan semua orang dengan proses kurasi yang ketat. Sejauh ini, respons masyarakat Indonesia juga dinilai antusias dan penasaran mencoba aneka masakan Roma.