REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain mencegah terjadinya flu, vaksin flu tampak memberikan manfaat lain bagi individu dengan masalah gagal jantung. Manfaat tersebut adalah menurunkan risiko pneumonia dan kematian.
"Kami meneliti negara-negara berpendapatan rendah dan menengah di mana 80 persen penyakit kardiovaskular terjadi dan di mana tingkat vaksinasi flu rendah," ujar Loeb.
Hasil studi menemukan bahwa pemberian vaksin flu pada pasien gagal jantung dapat menurunkan risiko pneumonia hingga 40 persen dan risiko perawatan di rumah sakit hingga 15 persen. Di musim flu, pemberian vaksin flu juga tampak menurunkan risiko kematian pada pasien gagal jantung hingga 20 persen.
"Peran vaksin influenza yang bisa menyelamatkan orang-orang dari kematian akibat komplikasi kardiovaskular ini kurang diapresiasi," kata Loeb.
Secara umum, flu memang berkaitan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular yang mengancam jiwa. Namun tanpa adanya flu pun, individu dengan gagal jantung sudah lebih rentan terhadap kondisi kesehatan yang buruk.
Pasien gagal jantung memiliki risiko kematian dalam lima tahun sebesar 50 persen. Mereka juga memiliki risiko membutuhkan perawatan di rumah sakit akibat komplikasi kardiovaskular sebesar 20 persen setiap tahun.
Direktur Eksekutif PHRI Salim Yusuf menilai vaksin flu sepatutnya menjadi bagian dari praktik standar bagi orang-orang dengan gagal jantung. Alasannya, pemberian vaksin flu merupakan hal yang sederhana, tidak mahal, dan aman.
Dengan upaya yang tak begitu besar, manfaat yang didapatkan dari pemberian vaksin flu pada orang dengan gagal jantung jauh lebih besar. Sebagian di antaranya adalah mencegah seperenam kematian akibat penyakit jantung dan mencegah perawatan di rumah sakit.
"Membuat pembiayaannya menjadi sangat efektif dan bisa memberikan dampak klinis dan kesehatan masyarakat yang penting," ujar Yusuf.