REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah sempat tertunda penayangannya di bulan Agustus lalu, film Pesantren yang mengangkat dinamika kehidupan dalam sebuah lingkungan pesantren akan tayang pada Kamis (17/11).
Untuk awal penayangannya, film dokumenter karya Shalahuddin Siregar yang didistribusikan oleh Lola Amaria melalui Lola Amaria Production ini akan tayang di bioskop dengan lima kota pertama, yakni Jakarta, Bogor, Bekasi, Cirebon dan Garut.
“Niat kita dari awal adalah bagaimana pesan di film Pesantren ini sampai ke masyarakat yang lebih luas. Karena itu, dari tiga layar ini kami harapkan penontonnya bagus dan akan terus bertambah,” kata Lola Amaria, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa ((15/11).
Diketahui, film ini mengangkat kisah tentang bagaimana kehidupan dalam pesantren. Belakangan ini dunia pesantren kerap mendapat stigma buruk dari masyarakat sebagai tempat pendidikan radikalisme dan sarang teroris.
“Anak-anak didik pesantren sudah menonton bersama-sama saat kami lakukan tur di 10 pesantren pada bulan puasa lalu. Meski belum semua pesantren, namun secara keseluruhan sudah menyaksikan film ini dan mendapat apresiasi yang sangat baik,” kata Lola.
Film Pesantren adalah usaha untuk mencari tahu tentang bagaimana kehidupan para santri di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy — sebuah pesantren terbesar dengan 2.000 santri di Cirebon, Jawa Barat. Pondok pesantren ini adalah pesantren tradisional pada umumnya, tetapi istimewa karena dipimpin oleh perempuan.
Shalahuddin Siregar, sutradara dan produser film dalam sebuah kesempatan mengatakan, dia tak hanya ingin membuat film yang menjelaskan apa itu pesantren, tetapi ingin melihat lebih dalam hal yang jarang dibahas di luar.
“Karena itulah film ini fokus pada bagaimana Islam dari sudut pandang perempuan,” kata dia.
Film Pesantren terpilih dari sekitar 3.000 film yang terdapat di dalam program di Luminous. Program ini berisi film-film yang mampu menenggelamkan para penontonnya dalam pengalaman sinematik: digerakkan oleh tokoh, cerita, maupun pembuat film.
Luminous hadir untuk memulihkan keindahan relasi, ekspresi dan rasa empati manusia dan membuat yang universal menjadi nyata lewat individu-individu dalam film-fim terpilih.