REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bila dilakukan dengan baik, kebiasaan mengemil sebenarnya bisa membantu proses penurunan berat badan. Namun sebaliknya, kebiasaan mengemil yang tidak tepat bisa membuat lemak di perut semakin menumpuk.
Memiliki lemak berlebih di perut dapat membawa beberapa risiko bagi kesehatan. Lemak perut atau lemak visceral berlebih diketahui bisa meningkatkan risiko strok, diabetes tipe 2, dan strok.
Menurut ahli giziLauren Manaker MS RDN LD CLEC, ada empat kebiasaan mengemil yang sebaiknya dihindari karena bisa memicu penumpukan lemak di perut. Berikut ini adalah keempat kebiasaan tersebut, seperti dilansir EatThis, Jumat (4/11/2022).
Permen
Meski berukuran kecil, sebagian besar permen terdiri dari gula. Konsumsi permen juga memberikan asupan kalori "kosong" atau tanpa nilai gizi. Konsumsi terlalu banyak permen juga dapat meningkatkan kadar gula darah.
Cemilan tanpa Lemak Sehat atau Protein
Salah satu manfaat dari mengemil yang sehat adalah memberikan rasa kenyang agar tak makan berlebih di waktu makan besar. Rasa kenyang yang memuaskan dari cemilan bisa didapatkan dari cemilan yang mengandung lemak sehat dan protein. Tanpa protein atau lemak sehat, cemilan yang dikonsumsi tak dapat memberikan rasa kenyang dan puas yang optimal.
Soda
Konsumsi minuman bersoda bisa memberikan asupan kalori yang berlebih tanpa disadari. Lambat laun, kebiasaan ini bisa memicu kenaikan berat badan dan penumpukan lemak di area perut. Meski sudah menerapkan pola makan yang sehat, kebiasaan minum soda bisa membuat seseorang sulit untuk mengendalikan berat badan.
Tak Melibatkan Probiotik
Kesehatan usus, jelas Manaker, bisa mempengaruhi lemak perut dan berat badan. Salah satu cara untuk memelihara kesehatan usus adalah dengan mendapatkan asupan probiotik. Beberapa makanan yang mengandung probiotik bisa menjadi opsi cemilan yang menggugah selera, seperti yogurt, tempe, kefir, dan kimchi.