REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Irmia Kusumadewi mengatakan bahwa penyintas Covid-19 berpotensi mengalami kecemasan. Mereka dapat menunjukkan beberapa gejala kecemasan.
"Karena penyintas ini kan ketika mengalami Covid-19 cukup lama dirawatnya. Meski ringan, isolasi juga membuat dia terputus hubungannya dengan lingkungan, jadi begitu kembali (selesai isolasi), cemas (karena takut tertular lagi)," kata Irmia dalam webinar HUT ke-103 RSCM: Mengenal dan Mengatasi Kecemasan pada Penyintas Covid-19 diikuti secara daring dari Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Irmia menjelaskan gejala kecemasan yang mungkin dialami oleh penyintas Covid-19, di antaranya gejala fisik seperti jantung yang berdebar-debar dan keringat dingin. Selain itu, penyintas juga dapat mengalami perubahan perilaku seperti takut untuk beraktivitas di luar rumah, curiga berlebihan terhadap lingkungan sekitarnya, sangat menjaga jarak dengan orang lain, hingga keinginan untuk mencuci tangan terlalu sering.
"Sebenarnya gejalanya sama dengan kecemasan pada umumnya, tapi isu di dalam pikirannya terkait dengan Covid-19. Jadi berdebar-debarnya sama, gejala lainnya juga sama," kata Irmia.