REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi independen Ulfah Mahardika Pramono Putri SGz mengatakan kurangnya asupan serat dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena wasir. Serat berfungsi merangsang aktivitas usus untuk mengeluarkan feses secara teratur.
Konsumsi serat yang rendah akan menyebabkan sembelit karena feses yang keras sulit dikeluarkan dari sistem pencernaan. Direktur Utama dan Dokter Spesialis Gizi Klinik Nutrif Clinic dan Nutrif Farma, dr L Arif Firiandri Yulius, SpGK AIFO-K, mengatakan buah-buahan seperti apel, pir, jeruk, dan pepaya dan sayuran seperti selada, timun, dan tomat merupakan sumber kaya serat.
"Serat mempermudah proses buang air besar dan pelunakan tinja, sehingga kita tidak perlu mengejan lebih kuat. Kalau kita mengejan lebih kuat, kita berisiko terkena wasir," kata Arif, Selasa (1/11/2022).
Wasir terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di dalam atau sekitar anus. Penderita umumnya menemukan gumpalan daging di daerah anus.
Akibatnya, pengidap wasir akan mengalami rasa sakit saat buang air besar, menemukan bercak darah di tinja, serta merasa gatal dan iritasi di sekitar anus.
Jika tidak cepat diatasi, rasa sakit akan semakin parah karena pasien kemungkinan memerlukan tindakan bedah untuk menghilangkan tonjolan di anus. Dampaknya berbahaya jika diabaikan yakni anemia, pendarahan terus-menerus yang mengancam jiwa, terputusnya aliran darah dan oksigen, serta komplikasi kesehatan lainnya.