Jika kekambuhan kanker serviks terdeteksi, pengobatan yang direkomendasikan biasanya ditentukan berdasarkan kombinasi beberapa faktor, termasuk pengobatan awal pasien, lokasi kekambuhan, dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Dr Nadia mengungkapkan tiga atau empat tahun lalu, pengobatan kanker hanya sampai terapi target yang hasilnya tidak terlalu memuaskan.
Kini ada pengobatan sistemik terkini, yaitu imunoterapi. Imunoterapi telah memberikan pilihan baru untuk merawat pasien kanker serviks yang mengalami kekambuhan dan metastasis.
"Imunoterapi menjadi harapan baru untuk pasien yang terhadap kemoterapi tidak terlalu berespons baik," ujarnya.
Menurut dr Nadia, imunoterapi telah secara khusus menunjukkan aktivitas luas pada kanker serviks, dan memberikan harapan lebih lanjut untuk pilihan pengobatan baru dengan kemanjuran yang lebih besar dan profil keamanan yang dapat dikelola. Mulai tahun 2022, imunoterapi bagi pengobatan kanker serviks telah tersedia di Indonesia, khususnya bagi pasien yang didiagnosis dengan kanker serviks stadium lanjut.