Senin 24 Oct 2022 21:32 WIB

Anak Telanjur Minum Obat Sirup Lalu Susah Pipis, Prof Sudung: Ureum-Kreatinin Perlu Dicek

Orang tua diminta tidak panik agar dapat berpikir jernih soal efek obat sirup.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Reiny Dwinanda
Apoteker menunjukkan sejumlah obat sirop untuk disimpan dalam kardus saat sidak penjualan obat sirop di Apotek Villa Duta, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022). Jika anak telanjur meminum obat sirop, pantau ada-tidaknya gangguan berkemih.
Foto:

Karena itu, menurut Menkes, pemerintah akan mempercepat kedatangan obat fomepizole ke Indonesia. Dengan begitu, seluruh pasien gagal ginjal akut pun dapat diobati dengan baik.

Total kasus gagal ginjal akut per Senin telah mencapai 245 anak yang tersebar di 26 provinsi. Presentase angka kematian kasus ini pun cukup tinggi, yakni mencapai 141 kasus atau sebesar 57,6 persen.

"Delapan provinsi yang berkontribusi 80 persen kasus adalah DKI Jakarta, Jabar, Aceh, Jatim, Sumbar, Bali, Banten, dan Sumut," ujar Menkes.

Dua perusahaan farmasi akan dipidana

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyampaikan, pihaknya akan melaporkan dua industri farmasi yang diduga menggunakan kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat sirup. Kendati demikian, ia enggan menyebutkan dua industri farmasi yang akan dilaporkan ke kepolisian tersebut.

"Yang penting juga dalam proses ini kami sudah mendapatkan dua industri farmasi yang akan kami tindaklanjuti menjadi pidana," kata Penny saat konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.

photo
Kasus gangguan ginjal akut misterius. - (Republika)

Penny menjelaskan, kandungan EG dan DEG di dalam produk obat sirop yang diproduksi oleh dua industri farmasi tersebut dalam konsentrasi yang sangat tinggi. Kandungan itu, menurut Penny, sangat beracun dan menjadi penyebab cepat terjadinya penyakit gagal ginjal akut.

"Karena ada indikasinya bahwa kandungan dari EG dan DEG di produknya itu tidak hanya dalam konsentrasi sebagai kontaminan tapi sangat-sangat tinggi, dan tentu saja sangat toksik, dan itu bisa cepat diduga bisa mengakibatkan ginjal akut dalam hal ini," jelas dia.

Sebelumnya pada Jumat (21/10/2022), Kemenkes telah mengumumkan sebanyak 102 merek obat sirop yang dikonsumsi oleh para pasien gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia. Menkes sebelumnya juga telah mengatakan produk obat sirup tersebut terbukti secara klinis mengandung polyethylene glikol.

Bahan tersebut digunakan sebagai pelarut obat sirup dan tidak berbahaya selama penggunaanya berada pada ambang batas aman. Menurut Menkes, polyethylene glikol bisa memicu cemaran apabila formula campurannya buruk, seperti ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement