Jumat 21 Oct 2022 20:57 WIB

Anak Demam, Kapan Harus ke Dokter?

Demam biasanya merupakan reaksi peradangan akibat infeksi.

Anak sakit (ilustrasi). Kompres air hangat bisa membantu menurunkan panas melewati pori-pori kulit melalui evaporasi.
Foto: www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Kompres air hangat bisa membantu menurunkan panas melewati pori-pori kulit melalui evaporasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua harus segera membawa anak ke dokter bila buah hati mengalami demam dengan gejala penyerta. Apa saja gejala yang harus diwaspadai?

"Gejala penyerta misalnya diare, muntah, ada batuk dan sesak atau mengi, mual, nyeri perut, atau perdarahan spontan," kata dokter spesialis anak Noor Anggrainy Retnowati kepada Antara, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Orang tua juga patut mengevaluasi frekuensi buang air kecil pada anak. Cek setiap tiga hingga empat jam, bila frekuensi buang air kecil pada anak berkurang, segera berkonsultasi kepada tenaga kesehatan.

Dr Noor menjelaskan pada umumnya demam pada anak adalah sebuah reaksi tubuh dalam merespons peradangan akibat virus, bakteri, jamur, parasit, atau trauma. Bila ini terjadi, tak usah terlalu khawatir selagi buah hati masih aktif bermain dan makan dan minumnya normal seperti sebelum demam terjadi.

Untuk menurunkan suhu tubuh, orang tua dapat memberikan kompres air hangat. Kompres lipatan ketiak dan selangkangan anak selama 10-15 menit.

"Ini dapat membantu menurunkan panas melewati pori-pori kulit melalui evaporasi," jelas alumnus Universitas Negeri Sebelas Maret ini.

Dr Noor mengingatkan bawa termometer digital di ketiak lebih praktis untuk mengukur suhu tubuh. Ketika demam, berikan juga anak cairan dengan jumlah sesuai dengan usianya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement