Menurut dr Bagus, tidak adanya nyeri yang dirasakan penderita osteoporosis ini karena tulang tidak memiliki syaraf. Osteoporosis tidak memperlihatkan gejala sampai orang mengalami patah tulang.
Dr Bagus mengatakan penyakit ini sulit terdeteksi, sehingga penderitanya tidak mengetahuinya dan melakukan aktivitas yang berpotensi mengakibatkan tulang patah. Penderitanya masih bisa bekerja seperti biasa, lompat-lompat, lalu terpeleset, dan mudah mengalami patah tulang.
Terkait dengan cepatnya laju penambahan penyakit ini, pihaknya mencatat setiap tiga detik di seluruh dunia, terjadi patah tulang baru.
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement