Prof Martin Widschwendter dari University College London mengatakan, saat ini upaya vaksinasi untuk mencegah kanker serviks sudah diterapkan secara luas. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan pada skrining kanker serviks agar beragam program pencegahan kanker serviks bisa bekerja dan membawa manfaat secara optimal.
"Penelitian kami yang lain menunjukkan bagaimana pengetesan terhadap sampel serviks bisa memberikan informasi mengenai risiko wanita terhadap tiga kanket lain, payudara, ovarium, dan rahim," kata Prof Widschwendter, seperti dilansir The Sun, Rabu (19/10/2022).
Chief Executive Yayasan Eve Appeal, Athena Lamnisos, menyambut baik inovasi pengetesan kanker baru ini. Lamnisos menilai tes baru ini bisa bekerja secara lebih spesifik sehingga kecenderungan pengobatan berlebih pada pasien bisa dicegah.
"Kita ingin mencegah kanker, dan kita tahu bahwa kanker serviks bisa kita intervensi pada stadium awal," ujar Lamnisos.