Hingga saat ini, menurut dr Pipirim, belum diketahui secara pasti penyebab tunggal gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak. Ada beberapa teori terkait penyebab gangguan ginjal akut, salah satunya terkait konsumsi obat batuk pilek produksi Maiden Piharmaceuticals yang berbasis di New Delhi, India.
Puluhan anak di Gambia meninggal karena gangguan ginjal akut usai mengonsumsi obat tersebut. "Pelajaran dari Gambia itu kan kandungan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG), pada obat batuk sirup yang menjadi penyebabnya di sana," kata dr Piprim.
Sementara itu, di Indonesia belum ada penyebab tunggal gangguan ginjal akut misterius. Dr Piprim pun menceritakan seorang anak yang meninggal di Yogyakarta karena gangguan ginjal akut, namun anak tersebut tidak minum parasetamol.
"Saya cerita kasus di Yogyakarta itu ada kakak adik. Kakaknya yang minum sirup parasetamol, dia enggak apa-apa. Adiknya yang enggak minum obat, kena acute kidney injury dan meninggal," kata dr Piprim.
Oleh sebab itu, pihaknya tidak bisa menyebut kasus tersebut terjadi akibat sirup parasetamol. "Makanya, hati-hati kita menyimpulkan. Walaupun saya menyebut sebagai kewaspadaan dini, enggak bisa kemudian diartikan dilarang," ujarnya.