REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Somasi kepada konsumen yang mengeluhkan soal minumannya yang terlalu manis, menjadi pengingat bahwa asupan gula ada batasnya. Usaha menjaga asupan gula dalam minuman dan minuman sesuai anjuran pemerintah sangat penting karena gula bisa menjadi sumber penyakit.
Dilansir dari dari laman Food Ndtv pada Kamis (29/9/2022), meskipun tidak dapat disangkal gula dan makanan manis memberi efek bahagia, harus diingat bahaya gula berlebihan bagi kesehatan.
Berikut enam dampak positif pada kesehatan jika mengurangi konsumsi gula, yaitu:
Kesehatan Usus
Gula meningkatkan profil peradangan di usus dan merusak mikrobioma, yang berarti bakteri yang kurang ramah dan lebih banyak bakteri patogen.
Lonjakan Energi
Makanan tinggi gula dapat berdampak negatif pada tingkat energi dengan menyebabkan lonjakan gula darah diikuti dengan crash.
Imunitas Lebih Baik
Peradangan kronis yang terkait dengan konsumsi gula yang tinggi menurunkan respons kekebalan. Akibatnya tubuh lebih rentan terhadap pilek dan flu sepanjang tahun.
Kesehatan Kulit
Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan dan gula menyebabkan produksi AGEs (produk akhir glikasi lanjutan), yang dapat menyebabkan kulit menua sebelum waktunya. Untuk yang belum berpengalaman, AGEs terbentuk ketika protein atau lemak bergabung dengan gula dalam aliran darah.
Mengurangi Peradangan
Kelebihan gula menyebabkan peningkatan sitokin, yang merupakan molekul inflamasi dan peradangan membuat berisiko terkena banyak penyakit.
Peningkatan Fungsi Hati
Hati memetabolisme gula dengan cara yang sama seperti alkohol dan mengubah karbohidrat makanan menjadi lemak. Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan NAFLD (penyakit hati berlemak non-alkohol), suatu kondisi di mana lemak berlebihan menumpuk di hati.