REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bruce Willis menjadi aktor pertama yang menjual hak cipta kepada perusahaan teknologi deepfake, Deepcake. Berkat kecerdasan buatan yang canggih atau disebut AI, deepfake Willis bisa tampil dalam film laris Hollywood, bahkan bersama Marilyn Monroe yang sudah lama meninggal.
Setelah mengundurkan diri dari dunia akting awal tahun ini akibat didiagnosis menderita afasia, bintang Die Hard itu menjadi aktor pertama yang menjual haknya menjadi deepfake. Teknologi itu memungkinkan aktor zaman dulu dan sekarang bisa bergerak dan berbicara di film dan TV secara bersama-sama.
Deepfake adalah salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, dan video yang cukup meyakinkan. Kecanggihan teknologi di era sekarang dapat membuat para pemain film membintangi layar bersama seperti yang ditunjukan dalam film dokumenter baru Tech to the Future.
Kesepakatan terobosan ini membuat aktor ataupun aktris yang sudah meninggal bisa ditampilkan kembali. Bruce juga "membintangi" sebuah iklan telepon Rusia dengan para insinyur tampak menempelkan kepalanya yang dibuat ganda secara digital ke tubuh manusia lain.
Sutradara film dokumenter Sandro Monetti berpendapat bahwa perkembangan deepfake dapat mengubah industri Hollywood. Perusahaan Deepcake juga bertujuan untuk menjadi agen pencari bakat global terbesar.
"Mereka berpikir lebih besar daripada hanya menggunakan teknologi ini untuk unggahan Instagram yang keren," kata Monetti, seperti dikutip dari Ace Showbiz, Rabu (29//9/2022).