Sabtu 24 Sep 2022 01:19 WIB

Jaga Ginjal, Pengidap Hipertensi tak Boleh Abaikan Darah dalam Urine-Sakit Punggung

Diabetes dan hipertensi merupakan penyebab paling umum penyakit ginjal.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penderita hipertensi mengukur tekanan darahnya (ilustrasi). Diabetes dan hipertensi adalah penyebab paling umum penyakit ginjal.
Foto:

Chatterjee juga memperingatkan penyakit ginjal polikistik dapat memengaruhi organ selain ginjal. Pertumbuhan kista di hati, pankreas, limpa, ovarium, dan usus besar adalah normal pada individu dengan penyakit ginjal polikistik.

Lepuh pada organ ini biasanya tidak menyebabkan masalah, tetapi individu tertentu bisa saja terusik olehnya. Terkadang, penderita penyakit ginjal polikistik tidak menyadari kondisinya.

Konsultasikan dengan dokter jika menemukan beberapa gejala dan efek samping penyakit ginjal polikistik. Terlebih, jika Anda memiliki kerabat tingkat pertama yang menderita penyakit ginjal polikistik.

Tanda dan efek samping penyakit ginjal polikistik tidak terlihat secara umum pada individu yang berusia 30 atau 40 tahun. Berikut beberapa tanda dan efek samping yang harus diperhatikan:

- nyeri ke arah punggung atau samping

- pembesaran ukuran perut

- darah dalam urine

- infeksi kandung kemih atau ginjal terus menerus

- denyut nadi yang terlalu tinggi.

Chatterjee mengatakan orang yang memiliki hipertensi pasti akan mengalami penyakit ginjal polikistik. Kondisi itu dapat membuat mereka mengalami nyeri otak yang serius.

Ketegangan peredaran darah yang ekstrem dapat memicu kerusakan ginjal. Di sisi lain, obat hipertensi manjur untuk memperlambat atau bahkan mencegah gagal ginjal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement