Rabu 21 Sep 2022 17:34 WIB

Prof Hardinsyah: Alergi Bisa Diterapi Saat Kecil

Orang tua harus waspada terhadap sumber-sumber pencetus alergi pada anaknya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sedang makan ikan (ilustrasi). Anak yang alergi makanan bisa mengalami diare, kram perut, mual, muntah, kulit memerah, gatal, gangguan pernapasan, batuk, dada sesak, lemas, dan pucat kalau terpapar alergen..
Foto:

Prof Hardin mengatakan bahwa alergen pada dasarnya adalah bahan pangan atau senyawa yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu tertentu yang memiliki hipersensitivitas terhadap senyawa tersebut. Sumber alergen pangan dapat berasal dari kacang, susu, telur, ikan, kerang, gandum, bahan tambahan pangan, atau bahan terbuat dari pangan tersebut.

"Selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya dikomunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi (oleh orang yang tidak alergi)," ujar Prof Hardin.

Prof Hardin mengatakan BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, sebagai contoh bertujuan mengawetkan pangan, memberikan warna, mencegah tengik, dan meningkatkan rasa (kualitas pangan). Penggunaan BTP yang tepat sesuai takaran batas aman akan memberikan manfaat teknologi terhadap kualitas pangan sebagaimana diatur oleh Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement