Rabu 21 Sep 2022 17:18 WIB

Penyakit Autoimun Dimulai dari Gejala Ringan, Salah Satunya Kelelahan

Gejala ringan ini biasanya berlangsung berkepanjangan atau dalam kurun waktu lama.

Penyakit autoimun diawali oleh gejala ringan, salah satunya kelelahan. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Penyakit autoimun diawali oleh gejala ringan, salah satunya kelelahan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan alergi imunilogi, di Siloam Hospital Sriwijaya Palembang dr Masdianto Musai mengatakan penyakit autoimun dimulai dengan sejumlah gejala ringan. Gejala yang dimaksud di antaranya kelelahan, pegal otot, dan demam ringan.

"Namun gejala ini berkepanjangan atau dalam kurun waktu yang lama," ujar Masdianto di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, penyebab penyakit autoimun belum teridentifikasi secara pasti. Namun terdata jelas seperti layaknya penyakit penyakit lain, faktor penyebab cenderung karena faktor genetik (keturunan), lingkungan tempat tinggal, gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perubahan hormon dan infeksi.

"Merokok tembakau, konsumsi alkohol, dan adanya obesitas dan atau penyakit penyerta lain merupakan faktor resiko. Data valid pun menunjukkan adanya faktor risiko tinggi pada wanita rentan usia 20-50 tahun," kata dia.

Pencegahan autoimun dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan immune risk yaitu pemeriksaan genomik, yaitu mengidentifikasi berdasarkan faktor genomik seseorang dengan mengacu pada faktor resiko kepada penyakit autoimun. Dia mengingatkan, dalam pencegahannya dilengkapi dengan perbaikan faktor lingkungan tempat tinggal dan perbaikan gaya hidup yang sehat sebagai pencegahan terbaik terhadap penyakit autoimun.

Di awal pencegahan autoimun, dokter akan mendiagnosa penyakit diawali dengan wawancara, pemeriksaan fisik, tes antinuclear antibodi (ANA) yang berfungsi untuk mengetahui aktifitas antibodi yang menyerang tubuh dan dilanjutkan melakukan tes Autoantibody untuk mendeteksi karateristik antibodi dalam tubuh, tes darah, dan lainnya.

"Pahami bahwa sebagian besar atau banyak keluhan penyakit autoimun belum dapat disembuhkan dengan obat. Akan tetapi apabila gejala timbul dapat diringankan dan dicegah agar tidak memburuk atau flare. Pengobatannya pun akan merujuk kepada penyakit yang diderita pasien," kata dia.

Penyakit autoimun sangat bisa berkomplikasi serius ke penyakit atau keluhan seperti jantung, kerusakan syaraf atau organ seperti hati, ginjal, depresi, atau gangguan kecemasan. Adapun bagi wanita yang terdiagnosis autoimun dengan rencana kehamilan, umumnya mengacu data terdiri akan kondisi enam bulan stabil, dokter akan mengizinkan untuk melanjutkan proses kehamilan.

Namun dokter tetap akan menjelaskan tiga kemungkinan penyakit autoimun yang diderita selama kehamilan yaitu terjadi pemburukan, stabil atau sama saja, dan tentunya terjadinya perbaikan karena kehamilannya. Dia mengingatkan, meski pencegahan penyakit autoimun secara medis dapat dilakukan, namun pencegahan terbaik adalah menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga dan dilengkapi konsultasi pun pemeriksaan secara berkala melalui deteksi immune risk yang direkomendasikan untuk menghindari keluhan penyakit automin dan komplikasinya.

Banyak jenis jaringan dan hampir semua organ dalam tubuh Anda bisa menjadi lokasi berkembangnya penyakit autoimun dan lebih dari 100 penyakit autoimun yang dibedakan dalam dua jenis. Di antara lebih dari 100 penyakit autoimun, terdapat tujuh penyakit yang paling umum dikeluhkan, yaitu diabetes tipe 1, artritis reumatoid (RA),psoriasis/artritis psoriatik, sklerosis multipel, lupus eritematosus sistemik (LES), radang usus, addison.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement