Rabu 21 Sep 2022 13:45 WIB

Studi: Jam Tidur Remaja Kacau karena Nonton YouTube

YouTube satu-satunya platform yang konsisten berikan efek negatif pada jam tidur.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
YouTube satu-satunya platform yang konsisten berikan efek negatif pada jam tidur.
Foto: www.freepik.com.
YouTube satu-satunya platform yang konsisten berikan efek negatif pada jam tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan beberapa aplikasi cenderung membuat remaja tetap terbangun. Ini menyebabkan masalah pada jam tidur mereka. Hasil dari studi yang muncul dalam jurnal Sleep Medicine, menemukan, pengguna YouTube mengalami efek negatif yang konsisten pada jam tidurnya.

"Kami telah melihat remaja yang memiliki masalah tidur di klinik kami. Banyak dari mereka telah mencoba menahan diri untuk tidak menggunakan gawai, tetapi itu tidak berhasil. Banyak dari mereka menyebut akan menonton YouTube ketika mereka mencoba untuk tertidur," kata rekan penulis sekaligus kepala ilmu tidur di Sleep Cycle di Adelaide, Australia, Michael Gradisar.

Baca Juga

Lewat penelitian ini, Gradisar ingin mengetahui seberapa banyak aplikasi yang harus dihindari agar remaja bisa menggunakan gawai mereka dengan cara yang sehat dan tidak memengaruhi pada jam tidur. Untuk penelitian ini, para peneliti bertanya ke lebih dari 700 anak berusia 12 hingga 18 tahun berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk bermain gawai. Itu termasuk ponsel, konsol game dan TV, serta aplikasi.

Berdasarkan temuan penelitian, YouTube merupakan satu-satunya platform yang secara konsisten memberikan efek negatif pada jam tidur. Untuk setiap 15 menit yang dihabiskan remaja untuk menonton YouTube, mereka memiliki peluang 24 persen lebih besar untuk mendapatkan waktu tidur kurang dari tujuh jam. Menonton YouTube dan menggunakan konsol game dikaitkan dengan peluang lebih besar untuk mengurangi jam tidur.

Dilansir Medical Xpress, Rabu (21/9/2022), untuk mengatasi masalah ini, Gradisar merekomendasikan orang tua agar menerapkan penggunaan teknologi baik untuk pola tidur anak.

“Kami sering merekomendasikan agar orang melakukan eksperimen mereka dengan penggunaan teknologi sebelum tidur. Temukan sesuatu yang menyenangkan sehingga anak Anda tidak merasakan hubungan buruk dengan pola tidur. Teknologi yang Anda gunakan harus santai, tetapi juga waspada jika itu mengendalikan waktu tidur anak,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement