Selasa 20 Sep 2022 02:30 WIB

Mengapa Makin Banyak Anak Kena Pilek Berat?

Kasus anak pilek berat kian meningkat di berbagai kota di AS.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sakit (ilustrasi). Peningkatan kasus pilek berat pada anak terjadi di berbagai kota Amerika Serikat, termasuk Chicago dan New York.
Foto:

CDC mengungkapkan bahwa beberapa gejala awal yang muncul pada pilek adalah nyeri tenggorokan dan hidung beringus. Gejala ini akan disusul dengan beberapa gejala lain seperti batuk dan bersin.

photo
Beda sakit tenggorokan biasa dengan gejala Covid-19. - (Republika)

Penderita pilek juga bisa mengalami keluhan pegal-pegal dan sakit kepala. Saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan pilek, sehingga proses pengobatan hanya berfokus pada meringankan gejala-gejala yang muncul.

Akan tetapi, sebagian besar orang yang terkena pilek akan membaik dalam waktu satu pekan hingga 10 hari. Bila gejala tak membaik setelah 10 hari, atau bila gejala tak biasa dan berat muncul, sebaiknya segera periksakan diri atau anak ke dokter.

Meski umumnya ringan, pilek merupakan penyebab paling umum yang membuat anak tak masuk sekolah dan orang dewasa izin dari bekerja. Oleh karena itu, pencegahan pilek juga penting untuk dilakukan.

Pencegahan pilek sebenarnya tak jauh berbeda dari pencegahan Covid-19. Beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah mencuci tangan secara rutin dengan air dan sabun selama minimal 20 detik, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement