Kamis 08 Sep 2022 21:42 WIB

Aligner Jadi Alternatif Perbaiki Susunan Gigi, Tetapi Kenali Syarat Pemakaiannya

'Aligner' cukup mudah dalam penggunaan dan perawatan dibandingkan kawat gigi.

'Aligner' menjadi salah satu metode alternatif untuk merapikan dan memperbaiki susunan gigi.
Foto: www.freepik.com
'Aligner' menjadi salah satu metode alternatif untuk merapikan dan memperbaiki susunan gigi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 'Aligner' menjadi salah satu metode alternatif untuk merapikan dan memperbaiki susunan gigi. Metode ini memiliki kemudahan dalam penggunaan serta perawatan dibandingkan dengan behel atau kawat gigi.

"'Aligner' adalah salah satu alternatif yang bisa dipakai untuk memperbaiki susunan gigi. Spesifik yang menjadi keunggulan aligner itu adalah transparan, sehingga tidak mengganggu penampilan dan bisa beraktivitas secara normal, (gigi) bisa berfungsi secara normal," kata Chief Commercial Officer Klar Smile Krisna Murti di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga

Selain itu, 'aligner' juga menawarkan keunggulan lainnya, seperti durasi perawatan cenderung lebih cepat dibandingkan behel. Krisna mengatakan lama penggunaan seluruh rangkaian 'aligner' umumnya memakan waktu tiga sampai enam bulan, namun juga dapat disesuaikan dengan kasus pasien.

Tak seperti behel, 'aligner' dapat memprediksi hasil akhir yang akan didapatkan pasien setelah melewati jangka waktu penggunaan tertentu. Hal ini dimungkinkan karena 'aligner' dibuat dengan menggunakan teknologi terkini berupa perangkat lunak yang dapat memindai kondisi gigi hingga mencetak alat berbahan plastik itu yang menyesuaikan dengan kebutuhan setiap individu.

Dokter gigi spesialis ortodonti sekaligus Chief Orthodontist Klar Smile drg. Stephanie Adelia Susanto, MM., Sp.Ort mengatakan, sebenarnya terdapat sejumlah metode merapikan gigi yang tersedia saat ini. Namun, 'aligner' juga membuat masyarakat untuk semakin bisa mempunyai pilihan terbuka di samping behel.

"Akhir-akhir ini semakin berkembang dengan 'aligner' karena opsi yang memang lebih estetik dan lebih nyaman dan lebih tidak sakit," katanya.

Dokter yang akrab disapa Adel itu menjelaskan, bahan plastik pada 'aligner' pada dasarnya aman untuk digunakan dalam mulut dan tidak memiliki efek samping. Namun, 'aligner' akan berubah warna atau tidak sebening aslinya apabila digunakan ketika memakan makanan panas dan berwarna secara terus-menerus.

Cetakan 'aligner' dibuat secara series terdiri dari nomor 1 hingga 20 dengan setiap nomor digunakan umumnya selama tujuh sampai sepuluh hari. Adel menganjurkan agar pasien menggunakan 'aligner' minimal 22 jam sehari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Ia juga menjelaskan, setiap pasien yang ingin menggunakan 'aligner' diharuskan untuk konsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu mengingat kondisi dan bentuk gigi satu pasien dengan yang lain berbeda.

Namun, Adel mencatat bahwa penggunaan 'aligner' juga memperhatikan indikasi kasus tertentu. Jika susunan gigi sangat berjejal, dokter mungkin akan menganjurkan untuk mengambil tindakan lain karena 'aligner' tak bisa mengatasi kasus sulit tersebut.

Adel mengatakan, 'aligner' aman digunakan bagi pasien yang memiliki masalah gigi berlubang selama kondisi tambalannya baik. Pengecualian, 'aligner' tidak bisa digunakan jika pasien memiliki implan gigi.

'Sebetulnya syaratnya (penggunaan aligner) hanya satu, kondisi tulangnya bagus. Jadi ketika kita buat plat, kita pastikan dia bisa kencang. Kondisi tulang akan lebih terlihat jika kita melakukan prosedur, di konsultasi awal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement