REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seledri menjadi salah satu sayuran yang populer di Indonesia dan acap kali diolah menjadi berbagai masakan dan campuran sop atau soto. Selain bisa memperlezat masakan, seledri juga mengandung banyak manfaat kesehatan karena kaya serat, vitamin dan termasuk makanan rendah kalori.
Seledri tinggi antioksidan dan sifat anti-inflamasi. Antioksidan ini melawan radikal bebas dan melindungi tubuh dari stres oksidatif, sedangkan senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi dan melindungi tubuh dari peradangan.
Menurut Healthline, seledri mengandung sekitar 25 senyawa anti-inflamasi dan setidaknya 12 antioksidan berbeda seperti vitamin C, flavonoid, dan beta karoten. Salah satu penjelasan mengapa seledri memiliki sifat anti-inflamasi yang tinggi adalah karena mengandung apigenin, senyawa tanaman yang juga antibakteri dan antivirus. Faktanya, sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Cell & Bioscience melaporkan bahwa apigenin memiliki efek anti-kanker yang ditemukan paling membantu dalam kombinasi dengan obat kemoterapi.
Penelitian lain menunjukkan seledri juga dapat membantu mengurangi tekanan darah. Hal ini terutama disebabkan oleh fitokimia yang dikenal sebagai phthalates, yang menenangkan jaringan dinding arteri dan meningkatkan aliran darah.
"Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda harus makan kira-kira empat batang seledri setiap hari," kata dokter dari Cleveland Clinic, Dr Luke Laffin seperti dilansir dari Health Digest, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, seledri juga memiliki beberapa manfaat kesehatan yang mengesankan dalam hal sistem pencernaan. Tidak hanya sifat anti-inflamasi dan antioksidan seledri yang mendukung saluran pencernaan, tetapi jumlah serat dan kandungan air yang tinggi yang ditemukan dalam seledri juga membantu Anda tetap teratur.
Menurut Food & Drug Administration (FDA) AS, dua batang sedang mengandung 15 kalori dan 2 gram serat, yang merupakan 8 persen dari nilai harian yang direkomendasikan. Serat membantu mengurangi rasa lapar yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Studi lain yang diterbitkan di Pharmaceutical Biology pada 2010 mengatakan bahwa ekstrak seledri bisa mengurangi kemungkinan sakit maag pada tikus. Para peneliti dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa perlindungan gastro mukosa ini kemungkinan disebabkan oleh potensi antioksidan yang ditemukan dalam seledri.
Lebih khusus, Healthline menunjukkan bahwa seledri mengandung polisakarida berbasis pektin yang disebut apiuman, yang juga dapat mempromosikan lapisan perut yang sehat.