Ahad 04 Sep 2022 15:31 WIB

Mahendraparvata Dibuat Dance Film, Kisahkan Sejarah Kerajaan Kamboja-Borobudur

Drama film 'Mahendraparvata' akan ditarikan oleh seniman tari Kamboja-Indonesia.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Seniman Seno Joko Suyono dari Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) mempersembahkan dance film Mahendraparvata.
Foto:

Prasasti ini pernah diterjemahkan oleh George Cœdès, arkeolog Prancis yang khusus melakukan penelitian di wilayah Asia Tenggara. Dalam hasil terjemahan Coedes disebut bahwa Raja Jayawarman II, penguasa baru di Kamboja, pernah tinggal di Jawa beberapa waktu.

Setibanya di kawasan Phnom Kulen, Raja Jayawarman II melakukan ritual keagamaan untuk menahbiskan diri sebagai Chakravartin, penguasa jagad yang tidak tergantung lagi pada Jawa.

Jayawarman II menjadi raja pertama Kekaisaran Khmer pada tahun 802. Di bukit Phnom Kulen itu kemudian Jayawarman II mendirikan kota suci bernama Mahendraparvata.

Sampai sekarang masih terjadi perdebatan di kalangan arkeolog Asia Tenggara mengenai kata Jawa yang ada di Prasasti Sdok Kak Thom. Jawa yang tertulis di situ entah merupakan Jawa di Indonesia atau Champa (wilayah Vietnam sekarang).

Arkeolog yang menganggap kata Jawa di prasasti itu betul menunjuk Jawa di Indonesia memperkirakan Jayawarman II berada dalam lingkungan istana Syailendra selama berada di Jawa. Dia diperkirakan sempat melihat proses pembangunan Borobudur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement