Rabu 03 Nov 2021 08:29 WIB

Borobudur Writers And Cultural Festival Kembali Digelar

Borobudur Writers And Cultural Festival mengajak membaca ulang karya Claire Holt.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah seniman Komunitas Lima Gunung menampilkan kolaborasi tari, olah tubuh, dan musik kontemporer untuk menyambut gelaran Borobudur Writers And Cultural Festival (BWCF) 2021.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah seniman Komunitas Lima Gunung menampilkan kolaborasi tari, olah tubuh, dan musik kontemporer untuk menyambut gelaran Borobudur Writers And Cultural Festival (BWCF) 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Borobudur Writers And Cultural Festival (BWCF) kembali digelar. Acara tahunan tersebut kini mengangkat tema "Membaca Ulang Claire Holt: Estetika Nusantara, Kontinuitas, dan Perubahannya".

Buku Claire Holt berjudul Art in Indonesia: Continuity and Change yang terbit pada 1976 menjadi dasar rumusan tema-tema diskusi. Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/11), panitia BWCF secara khusus ingin mendiskusikan estetika Nusantara yang ada sejak gambar-gambar gua cadas di zaman pra sejarah sampai seni rupa modern serta seni pertunjukan kontemporer Indonesia.

Baca Juga

"Karya Claire Holt itu bisa disebut salah satu buku yang berusaha memahami sejarah estetika di Nusantara. Buku ini secara menarik berbicara tentang kontinuitas estetika nusantara dari akar-akarnya di zaman prasejarah," tulis siaran pers BWCF.

Menurut BWCF, pada masanya, Art in Indonesia: Continuity and Change mampu membuka minat peneliti mancanegara untuk memberikan perhatian terhadap seni modern Indonesia. Sebelum menulis buku ini, Holt telah menulis buku sebuah tentang tari di Indonesia, antara lain Dance Quest in Celebes (1939) dan manuskrip lain seputar tari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement