REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang tahu bahwa olahraga baik untuk tubuh. Namun, ada studi baru yang menjelaskan mengapa olahraga sangat baik untuk otak.
Kunci dari semua itu adalah molekul myokines (miokin), yang merupakan pembawa pesan penting yang merangsang fungsi dan mengkoordinasikan homeostasis dengan banyak organ lain, termasuk hati, ginjal dan otak. Salah satu rekan penulis makalah, sekaligus asisten profesor ilmu saraf di Universitas Federal Rio de Janeiro, Mychael Vinicius Lourenco meninjau penelitian terbaru dan mampu menetapkan bahwa otot dan otak berkomunikasi satu sama lain dalam beberapa cara yang cukup menarik.
Saat berlari, berjalan, mengangkat beban, melakukan pilates, atau melakukan olahraga apa pun, otot berkontraksi. Tindakan kontraksi mendorong otot untuk melepaskan miokin.
Molekul-molekul itu kemudian menyebar ke seluruh tubuh memberi tahu organ-organ untuk bersiap dan melakukan pekerjaan mereka. Beberapa jenis miokin mampu melewati sawar darah-otak, bbahkan langsung menuju ke otak.
“Beberapa miokin (irisin, hidroksibutirat) telah terbukti merangsang fungsi saraf dan memfasilitasi sinapsis, yang merupakan cara neuron berkomunikasi satu sama lain,” kata Lourenco dilansir Well and Good, Jumat (2/9/2022).
Secara khusus, miokin melakukan perjalanan ke daerah di otak yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati, dan memfasilitasi pembelajaran dan memori. Mereka kemudian melakukan banyak aktivitas peningkatan otak, termasuk membantu otak membentuk neuron baru, membuat koneksi baru (dan memperkuat yang sudah ada), dan meningkatkan fungsi eksekutif, memori, dan suasana hati. Lourenco mengatakan, semua latihan yang melibatkan kontraksi otot harus memiliki efek ini, dan tidak ada cara yang benar atau salah untuk meningkatkan kekuatan otak melalui tubuh.
“Semua jenis olahraga teratur itu baik, asalkan teratur dan direkomendasikan untuk orang tertentu,” ujar Lourenco.
Seperti yang ditunjukkan penulis kebugaran, Casey Johnston ketika dia mendengar temuan penelitian, di mana sering ada jurang pemisah antara orang-orang yang melatih otak dan yang melatih tubuh. Namun, penelitian ini dan pemahaman lebih dalam tentang miokin menunjukkan bahwa keduanya adalah satu.