Kasus koinfeksi lain
Data terbaru menunjukkan bahwa ada lebih dari 40 ribu kasus cacar monyet yang telah terkonfirmasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kasus tersebut ditemukan di 94 negara.
Meluasnya kasus cacar monyet di tengah pandemi Covid-19 membuat kasus koinfeksi kedua penyakit ini mungkin terjadi. Bulan lalu misalnya, seorang pria asal California, Mitcho Thompson, terkena cacar monyet dan Covid-19 sekaligus.
Thompson mengatakan gejala cacar monyet mulai muncul tak lama setelah dia terdiagnosis positif Covid-19. Gejala yang muncul adalah kemunculan lesi merah di tubuh, kaki, lengan, punggung, dan leher.
Seiring waktu, Thompson merasa sangat sakit. Dia bahkan tak mampu bangun dari tempat tidurnya atau sekedar minum segelas air. Thompson mengatakan dia melalui pekan yang sangat menyiksa akibat kedua penyakit tersebut.
"Bukan hal yang mustahil untuk (koinfeksi cacar monyet dan Covid-19) terjadi. Itu benar-benar nasib yang buruk. Keduanya adalah virus yang sangat berbeda," jelas profesor di bidang ilmu kedokteran dari Stanford University, Dr Dean Winslow.