REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Orang-orang yang telah divaksinasi cacar monyet banyak yang mengeluhkan munculnya benjolan di lengan bekas lokasi suntikan. Sejak wabah virus mencapai AS pada musim panas ini, banyak yang menggunakan media sosial untuk melaporkan efek samping dari vaksin Jynneos tersebut.
Benjolan merah memang menjadi keluhan umum atas suntikan vaksin. Kondisi itu dapat berlangsung selama dua sampai tiga pekan, bahkan lebih lama. Para ahli meyakinkan bahwa itu bukan reaksi "aneh" atau "permanen."
"Benjolan temporer di lengan normal untuk vaksinasi apa pun, dan itu memang sangat mungkin terjadi sebagai efek samping yang sangat umum dalam pemberian vaksin Jynneos," kata Anthony Fortenberry, kepala perawat di Callen-Lorde Community Health Center, seperti dikutip dari laman USA Today, Kamis (25/8/2022).
Apa yang menyebabkan benjolan?
Vaksin cacar monyet disuntikan secara intradermal (suntikan dangkal ke kulit) atau metode subkutan yang lebih tradisional (suntikan ke bawah kulit).
Indurasi atau area yang mengeras di tempat suntikan adalah bagian dari respons kekebalan tubuh terhadap vaksin.
"Tubuh mengenali materi virus sebagai benda asing dan mengirimkan sel kekebalan untuk bereaksi melawannya," kata dr Aditya Chandorkar, asisten profesor di divisi penyakit menular dan kedokteran internasional di University of Minnesota.
Salah satu konsekuensi dari reaksi ini adalah beberapa derajat reaksi lokal, yang mengarah ke timbulnya benjolan/pembengkakan. Penting untuk dicatat bahwa ada atau tidak adanya pembengkakan bukanlah penanda seberapa baik orang tersebut akan dilindungi oleh vaksin.
Apakah ada cara untuk mengobatinya?
Beberapa orang telah melaporkan nyeri saat lengan ditekan, gatal, atau memar pada atau di sekitar benjolan. Menurut Fortenberry, keluhan itu biasanya sembuh dengan sendirinya.
"Jangan menggaruknya karena itu dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut, menunda penyembuhan, dan juga menyebabkan infeksi, jadi Anda harus berhati-hati," ujar Fortenberry.
Jika benjolannya terasa rasa sakit, rekomendasinya adalah Tylenol atau Motrin. Obat yang membantu mengatasi peradangan itu dijual bebas.
Berapa lama benjolannya hilang?
Chandorkar menegaskan bahwa mengembangkan benjolan besar dan tidak nyeri di tempat suntikan cukup umum. Studi vaksin Jynneos asli memang melaporkan beberapa derajat pembengkakan lokal di lebih dari setengah orang yang menerima vaksin.
"Secara anekdot, kebanyakan orang telah melaporkan bahwa benjolan itu akan hilang setelah sepekan hingga dua pekan. Dalam hampir semua kasus, benjolan itu akan hilang dengan sendirinya dan orang yang mengalaminya tidak perlu menemui dokter.
Apakah orang masih bisa mendapatkan dosis kedua jika memiliki benjolan?
Andaikan benjolan masih ada setelah lebih dari dua pekan, itu bukan alasan untuk khawatir. Faktanya, ini sangat umum, menurut Fortenberry. Seharusnya, kondisi itu tidak menghalangi orang untuk menerima dosis Jynennos kedua mereka empat pekan setelah yang pertama.
"Begitu banyak orang mengalami peradangan selama berminggu-minggu. Kalau peradangan terjadi hingga empat pekan adalah efek samping yang diharapkan sehingga panduan klinis (di tempat vaksinasi) mengatasinya, dengan meminta perawat untuk memberikan suntikan di lengan yang lain," kata Fortenberry.
Apa reaksi lain terhadap vaksin Jynneos?
Chandorkar menjelaskan ada efek samping lain vaksin cacar monyet di samping benjolan di lokasi suntikan. Orang bisa mengembangkan nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, dan mual.
Meskipun ada laporan kasus demam dan menggigil, menurut Chandorkar, itu bukan hal yang tidak normal. Mereka hanya terlihat pada satu hingga 10 persen pasien.
"Vaksin Jynneos menghasilkan efek samping yang sebanding dengan kebanyakan vaksin lain," ujar Chandorkar.