Dengan membangun ruang diskusi di mana anak merasa didengarkan serta punya kebebasan yang bertanggungjawab, orang tua akan menjadi pihak yang dipercaya dan jadi andalan anak. Kak Seto menganjurkan untuk menciptakan keluarga ramah anak.
"Di mana keluarga penuh senyuman, nada indah, pelukan sehingga anak tidak 'kabur' ke luar, seperti memilih gawai yang lebih terasa indah ketimbang mendengar ceramah orang tua," katanya.
Lewat diskusi tersebut, orang tua dan anak bisa membuat perjanjian tentang hal-hal, seperti penggunaan gawai. Ayah dan ibu dapat mengarahkan anak untuk memakai gawai demi hal positif, seperti belajar hal baru lewat video tutorial, juga memberikan pengertian alasan mereka tidak boleh mengakses hal-hal negatif.
"Dengan demikian, akhirnya anak terkontrol tapi tidak dalam tekanan. Orang tua memberi teladan dan memotivasi anak, juga memberi kesempatan anak bergerak tapi tetap terpantau dalam jalur yang tepat."