REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tipe kepribadian adalah cara untuk memahami temperamen dan kecenderungan seseorang untuk berpikir, merasa, dan bertindak. Ada pembagian kepribadian berdasarkan alfabet yang digagas pada 1950-an oleh dokter jantung Meyer Friedmann dan Ray Rosenman, yakni tipe A sampai D.
Kepribadian tipe A disebut memiliki sifat kompetitif, mudah tersinggung, ambisius, tidak sabar, dan dominan. Tipe B cenderung santai, sabar, jarang mengalami stres, dan tidak ada urgensi. Tipe C biasanya pasif, sangat fokus pada orang lain, tak mampu mengekspresikan emosi, tunduk, serta tidak berdaya. Keempat adalah tipe D, dengan ciri tertekan, kesepian, sedih, takut ditolak dan tidak disetujui.
Seseorang dengan kepribadian tipe D diyakini cenderung memiliki emosi negatif dalam banyak situasi, tetapi menghindari untuk mengekspresikan emosi tersebut. Dia bisa sangat cemas atau lekas marah tetapi berupaya menekan perasaannya.
Akan tetapi, pertama-tama penting untuk dipahami bahwa setiap manusia adalah individu dengan banyak sifat. Meski seseorang dianggap termasuk dalam karakteristik kepribadian tipe D, sifat lain yang dimiliki orang itu pun dapat bervariasi.
Ciri-ciri kepribadian tipe D lainnya antara lain perasaan malu, kecemasan, meragukan diri, ketidakpuasan, isolasi sosial, serta penghindaran. Dia merasa lebih nyaman berfokus pada pikiran internal daripada apa yang terjadi di sekitarnya.
Memiliki kepribadian tipe D tidak selalu berarti orang itu mengalami depresi, tetapi mungkin dia mengalami siklus antara depresi dan kecemasan, terutama selama masa stres tinggi. Orang dengan kepribadian tipe D kerap menghindari orang lain, yang dapat menyebabkan kesepian, kepercayaan diri rendah, dan lebih banyak masalah emosional. Dengan lebih sedikit dukungan dari orang lain, peristiwa dan situasi lebih mungkin membuatnya kecewa.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepribadian tipe D lebih cenderung bolos kerja dan mengambil cuti sakit daripada tipe kepribadian lainnya. Dia mungkin merasa pekerjaan lebih membuat stres daripada orang lain, juga merasa lelah dan tidak puas.
Kepribadian tipe D juga cenderung memiliki keterampilan menghadapi masalah yang buruk. Itu dapat menyebabkan tingkat stres dan kelelahan yang lebih tinggi. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti kesehatan umum yang buruk, serangan jantung, sistem kekebalan yang rendah, dan banyak penyakit lainnya.
Penelitian belum menunjukkan apakah kepribadian tipe D dapat memprediksi risiko penyakit atau mengubah kesehatan fisik secara langsung. Lebih mungkin disimpulkan bahwa perilaku tidak sehat dan emosi negatif mengarah pada masalah kesehatan daripada tipe kepribadian.