Sabtu 13 Aug 2022 01:52 WIB

Perubahan Iklim Sebabkan Penyakit Jadi Lebih Buruk dan Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Studi temukan lebih dari 58 persen penyakit jadi lebih buruk karena perubahan iklim

Rep: Ali Mansur/ Red: Christiyaningsih
menyebutkan lebih dari 58 persen penyakit menjadi lebih buruk karena perubahan iklim dan sistem tubuh pun ikut melemah. Ilustrasi.
Foto:

Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Selain menyebabkan penyakit semakin memburuk, perubahan iklim juga membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah. Itu karena tekanan tambahan dari kondisi berbahaya, situasi hidup yang tidak aman, dan akses yang tidak pasti ke layanan kesehatan yang dialami orang setelah peristiwa cuaca ekstrem.

"Mengingat konsekuensi luas dan meluas dari pandemi Covid-19, sungguh menakutkan untuk menemukan kerentanan kesehatan besar-besaran yang dihasilkan sebagai konsekuensi dari emisi gas rumah kaca," ujar seorang profesor geografi di College of Social Sciences (CSS) dan memimpin penulis studi, Camilo Mora, dalam sebuah pernyataannya. 

Sayangnya, kata Camilo Mora, ada terlalu banyak penyakit dan jalur penularan. Oleh karena itu manusia harus benar-benar dapat beradaptasi dengan perubahan iklim. Kondisi ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara global. Akan tetapi, kata dia, ada juga beberapa berita positif yang terungkap dalam laporan tersebut.

Sementara sebagian besar penyakit menjadi lebih buruk karena peristiwa ekstrem terkait perubahan iklim, beberapa menjadi lebih baik. Virus dan patogen yang tidak dapat bertahan hidup di suhu yang lebih hangat sebenarnya berkurang. Namun ini hampir tidak mengimbangi parahnya penyakit yang diderita karena cara emisi gas rumah kaca memengaruhi iklim bumi. 

Dengan demikian tidak mungkin manusia dapat beradaptasi pada waktunya untuk menghadapi penyakit yang lebih kuat dan lebih luas ini. Maka dunia perlu mengurangi emisi gas rumah kaca yang mendorong perubahan iklim untuk mengurangi risiko ini.

“Dengan perubahan iklim yang memengaruhi lebih dari 1.000 jalur transmisi seperti itu dan bahaya iklim yang semakin meningkat secara global, kami menyimpulkan bahwa mengharapkan masyarakat untuk berhasil beradaptasi dengan semuanya bukanlah pilihan yang realistis,” tulis penulis studi dalam sebuah artikel yang diterbitkan di The Conversation.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement