Selasa 09 Aug 2022 13:33 WIB

Personel Pink Floyd Anggap Presiden Joe Biden Penjahat Perang, Kenapa?

Roger Waters dari Pink Floyd menilai Presiden AS Joe Biden penjahat perang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Vokalis Pink Floyd, Roger Waters, berorasi saat demonstrasi menentang ekstradisi pendiri Wikileaks Julian Assange di Parliament Square, London, Inggris, 22 Februari 2020. Dalam pernyataan terbarunya, Waters yang terkenal politis menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai penjahat perang dalam kaitannya dengan perang Rusia-Ukraina.
Foto:

Waters terus mengejek Smerconish karena tidak melakukan riset tentang masalah itu. "Saya menyarankan Anda pergi dan membaca lebih banyak, dan mencoba untuk mencari tahu apa yang akan dilakukan AS jika China menempatkan rudal bersenjata nuklir ke Meksiko dan Kanada," kata pelantun "Another Brick in the Wall" itu.

Smerconish menyatakan bahwa orang China "terlalu sibuk mengepung Taiwan saat kita berbicara," yang kemudian dibalas oleh Waters, "Taiwan adalah bagian dari China. Itu benar-benar telah diterima oleh seluruh komunitas internasional sejak tahun 1948. Jika Anda tidak tahu, Anda tidak cukup membaca".

"Anda mempercayai propaganda pihak AS. Anda tidak dapat berbicara tentang hak asasi manusia dan Taiwan tanpa benar-benar membaca. Orang China tidak menginvasi Irak dan membunuh satu juta orang pada tahun 2013. Siapa yang telah diinvasi dan dibantai orang China?" kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement