Temuan studi
Diagnosis bersih diabetes mellitus meningkat dalam empat pekan pertama setelah Covid-19 sebesar 81 persen dengan rasio tingkat penyesuaian 1,81, dan tetap meningkat antara lima hingga 12 pekan. Namun, peningkatan diagnosis diabetes mellitus secara keseluruhan tidak mampu bertahan pada pekan ke-13 hingga 52.
Selanjutnya, penulis mengamati peningkatan enam kali lipat dalam diagnosis penyakit kardiovaskular dengan Covid-19 akut. Lalu, ada peningkatan 11 kali lipat pada emboli paru, enam kali lipat aritmia atrium, dan lima kali lipat pada trombosis vena, dengan RR masing-masing 11,51, 6,44, dan 5,43.
Secara khusus, kejadian penyakit kardiovaskular menurun pada pekan kelima hingga 12 setelah infeksi SARS-CoV-2 awal dan mencapai tingkat dasar atau di bawahnya.
Kesimpulan
Temuan penelitian saat ini menunjukkan bahwa walaupun penyakit kardiovaskular meningkat lebih awal setelah Covid-19, diagnosis diabetes mellitus tetap meningkat selama minimal 12 pekan sebelum menurun lagi. Para penulis mengamati bahwa lonjakan awal dalam diagnosis CVD terutama disebabkan oleh emboli paru, aritmia atrium, dan trombosis vena.
Individu tanpa CVD atau diabetes mellitus yang sebelumnya sudah pernah tertular Covid-19 tidak menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap kejadian kedua kondisi ini. Para penulis sangat menganjurkan diet sehat dan olahraga untuk orang setelah pulih dari Covid-19.