Dr Sumazin mengungkapkan bahwa HBC cenderung tidak merespons kemoterapi. Oleh karena itu, hasil pengobatan pada anak-anak dengan HBC kerap memberikan hasil buruk, kecuali bila mereka mendapatkan terapi operasi yang lebih agresif seperti transplantasi.
Berkaitan dengan temuan terbaru yang dipublikasikan dalam/Journal of Hepatology ini, peneliti Dr Dolores Lopez-Terrada menyoroti pentingnya pengetesan molekuler. Pengetesan ini bisa membantu dokter untuk mengklasifikasikan kanker hati yang diidap pasien anak.
Dr Terrada mengatakan hal ini menjadi penting. Sebab, anak-anak dengan HBC berpotensi mendapatkan manfaat dari strategi terapi yang berbeda dengan terapi untuk hepatoblastoma atau karsinoma hepatoseluler.
"(Tujuannya) untuk mengoptimalkan rekomendasi terapi saat awal diagnosis ditegakkan," ujar Dr Terrada.