Sabtu 16 Jul 2022 03:26 WIB

Empat Kebiasaan Sarapan Terburuk untuk Penderita Demensia

Pasien demensia hendaknya memperhatikan pola makan sehat saat sarapan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Pasien demensia hendaknya memperhatikan pola makan sehat saat sarapan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Pasien demensia hendaknya memperhatikan pola makan sehat saat sarapan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk sekelompok kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan penurunan daya ingat, cara berpikir, dan kemampuan sosial yang dapat memengaruhi fungsi kehidupan sehari-hari. Hingga kini para ahli belum bisa memastikan penyebab dan juga pengobatannya.

Meski demikian, sebagai langkah pertama, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memperburuk kondisi tersebut. Dilansir Times Now News, Jumat (15/7/2022), berikut beberapa kebiasaan sarapan yang bisa memperburuk demensia.

Baca Juga

1. Melewatkan sarapan

Sarapan adalah waktu makan yang paling penting karena beberapa alasan termasuk menjaga metabolisme dan sensitivitas insulin. Karena itu, setiap orang terutama pasien demensia jangan sampai melewatkan sarapan lantaran bisa mengganggu energi dan tingkat fokus.

2. Sarapan dengan daging olahan

Sarapan dengan sosis, ham, atau bacon mungkin terlihat sehat karena merupakan sumber protein. Namun sebenarnya yang mereka tawarkan hanyalah natrium dan lemak jenuh. Hal ini dapat memperburuk peradangan pada tubuh dan otak penderita demensia.

3. Sarapan tinggi gula

Pancake dan waffle mungkin menggoda dan lezat ketika disantap saat sarapan. Akan tetapi itu tidak hanya bisa meningkatkan kadar gula darah, bahkan dapat memperburuk peradangan otak pada pasien demensia sehingga memperburuk kondisi mereka.

4. Sarapan mengandung lemak jenuh

Lemak jenuh aman apabila dikonsumsi dalam jumlah yang sangat rendah. Namun jika Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh untuk sarapan seperti terlalu banyak mentega, kentang goreng, atau bacon, hal itu dapat berdampak buruk pada kesehatan kognitif pasien demensia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement