Sabtu 09 Jul 2022 08:55 WIB

Fariz RM, Deddy Dhukun, dan Mus Mujiono Gelar Konser 'Semua Jadi Satu'

Konser 'Semua Jadi Satu' digelar Jumat, 29 Juli 2022.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Musisi Fariz RM tampil dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (29/5/2022). Fariz akan tampil bersama Deddy Dhukun dan Mus Mujiono dalam konser Semua Jadi Satu pada Jumat, 29 Juli 2022.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Musisi Fariz RM tampil dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (29/5/2022). Fariz akan tampil bersama Deddy Dhukun dan Mus Mujiono dalam konser Semua Jadi Satu pada Jumat, 29 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa jadinya jika tiga legenda musik Indonesia tampil di satu panggung dan menghibur penonton? Aksi Fariz RM, Deddy Dhukun, dan Mus Mujiono itu bisa disimak dalam konser musik "Semua Jadi Satu" besutan Kolam Ikan Creative Communications.

Pertunjukan musik bakal berlangsung pada Jumat, 29 Juli 2022 di Balai Sarbini Jakarta mulai pukul 19.00 WIB. Nama besar Fariz, Deddy, dan Mus tentunya tidak asing bagi generasi pencinta musik 1980-an, era di mana berbagai genre musik melahirkan karya fenomenal.

Baca Juga

Di industri musik Indonesia, Deddy Dhukun, Fariz RM, dan Mus Mujiono adalah musisi, vokalis, sekaligus pencipta lagu. Karya-karya mereka tak lekang oleh masa dan terus dinikmati hingga sekarang. Banyak pula musisi generasi milenial yang mendaur ulang lagu mereka.

Ketiga musisi akan menampilkan beberapa karya yang pasti sudah banyak dikenal dan mewakili album hit mereka, seperti "Masih Ada", "Keraguan", "Barcelona", "Sakura", "Arti Kehidupan", dan "Tanda Tandanya". Akan tetapi, Fariz RM mengatakan konser tidak sekadar menampilkan lagu-lagu hit.

Pertunjukan musik itu pun bakal merangkum perjalanan musik Fariz dan kedua rekannya, beserta sisi lain kehidupan bermusik mereka.

"Bagaimana proses kreatif sebuah masterpiece lahir, dan bagaimana perjuangan kami hingga mencapai seperti sekarang yang akan kami ungkap," ujar Fariz.

Project director konser, Iwan Kurniawan, mengatakan acara tersebut merupakan penghargaan bagi para legenda musik Indonesia. Menyatukan ketiga nama besar dalam satu konser musik disebutnya memiliki tantangan, utamanya agar tak sekadar menjual nostalgia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement