Ahli menilai situasi ini turut berdampak pada terjadinya lonjakan infeksi pernapasan tak biasa akibat respiratory syncytial virus (RSV). Kasus infeksi RSV biasanya hanya terjadi di musim dinin, namun sekarang lonjakan kasus infeksi RSV juga terjadi di musim panas.
Wabah demam scarlet atau penyakit Victorian juga mulai meningkat di berbagai wilayah Amerika Serikat dalam beberapa bulan ke belakang. Wabah paling tak biasa yang juga terjadi saat ini adalah hepatitis misterius yang dicurigai berkaitan dengan infeksi adenovirus.
"Mungkin selama dua tahu ke belakang anak-anak terisolasi dari teman seusia mereka, sehingga mereka tidak terapapar oleh virus penyakit anak-anak biasa yang dapat membangun imunitas," ungkap ahli hepatologi dari Imperial College London Prof Simon Taylor-Robinson.
Situasi ini membuat paparan virus yang biasa seperti adenovirus dapat memunculkan gejala yang lebih berat pada anak-anak tersebut. Padahal, adenovirus biasanya hanya memunculkan keluhan seperti batuk pilek.
Pandemi batasi vaksinasi
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, tingkat vaksinasi pada anak-anak terlihat mengalami penurunan. Penurunan tingkat vaksinasi ini bisa melemahkan proteksi yang dimiliki anak terhadap berbagai penyakit menular, seperti campak.
Di Amerika Serikat misalnya, cakupan vaksinasi MMR untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella atau campak Jerman pada anak berusia lima tahun hanya 85,5 persen. Padahal untuk mengendalikan penyebaran campak, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan cakupan vaksinasi yang diperlukan adalah 95 persen.