Selasa 14 Jun 2022 01:16 WIB

Terbukti, Gaya Hidup Konsumsi Minuman Beralkohol Tingkatkan Risiko Terkena Kanker

Ada beberapa bukti terkait aktivitas konsumsi minuman beralkohol dan kanker.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Ada beberapa bukti terkait aktivitas konsumsi minuman beralkohol dan kanker.
Foto: Pixabay
Ada beberapa bukti terkait aktivitas konsumsi minuman beralkohol dan kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cancer of unknown primary (CUP). Salah satu dari faktor risiko tersebut adalah aktivitas yang cukup populer di berbagai belahan dunia, yaitu minum alkohol.

"Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan risiko CUP," ungkap Cancer Research UK, seperti dilansir BestLife, Senin (13/6/2022).

Baca Juga

Ketika dokter mendiagnosis kanker, jenis kanker akan ditentukan berdasarkan area di mana kanker tersebut bermula. Sebagai contoh, ada seorang pasien yang datang ke dokter dalam kondisi sudah terkena kanker payudara dan kanker hati.

Setelah ditelusuri, kanker pertama kali muncul di payudara pasien. Setelah itu kanker baru menyebar ke hati. Dari temuan ini, dokter akan mendiagnosis pasien tersebut dengan kanker payudara, bukan kanker hati.

Ada kalanya, pasien datang ke dokter dengan kondisi sel kanker yang sudah menyebar ke organ lain. Akan tetapi, kanker primer yang memicu penyebaran tersebut tidak diketahui. Kondisi inilah yang kerap disebut sebagai CUP.

Dalam banyak kasus, kanker primer dari kasus CUP tak bisa diketahui. Hal ini bisa sangat menyulitkan dokter dalam menentukan rencana pengobatan yang memiliki tingkat kesuksesan optimal. Kondisi ini akan turut berdampak pada prognosis pasien yang cenderung buruk.

Kabar baiknya, diagnosis CUP cukup langka. Mengacu pada Cleveland Clinic, hanya sekitar dua persen pasien kanker yang terdiagnosis dengan CUP.

"Ketika mereka pertama kali didiagnosis, kanker-kanker ini telah menyebar jauh dari titik awal mereka berasal," jelas American Cancer Society (ACS).

Tak hanya itu, CUP juga sering disebabkan oleh jenis kanker yang sifatnya bertumbuh atau menyebar dengan cepat. Rata-rata harapan hidup para pasien CUP adalah sekitar 9-12 bulan setelah diagnosis dibuat.

"Tapi ini bisa sangat bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis sel kanker, di aman kanker ditemukan, seberapa jauh kanker sudah menyebar, kesehatan umum individu, terapi yang diterima, dan seberapa baik kanker merespons pengobatan," ujar ACS.

Dari beragam faktor yang dapat meningkatkan risiko CUP, minum alkohol merupakan salah satunya. Terlebih, bila konsumsi alkohol dilakukan secara berlebihan.

"Mengurangi asupan alkohol memiliki banyak manfaat, termasuk menurunkan risiko kanker Anda," jelas Cancer Research UK.

Menurut Cancer Research UK, batas konsumsi alkohol yang direkomendasikan adalah 14 unit alkohol per pekan. Sebagai gambaran, satu gelas anggur atau wine setara dengan 2-3 unit alkohol.

Beberapa faktor risiko lain dari CUP adalah berusia di atas 75 tahun dan memiliki kebiasaan merokok. Memiliki tubuh gemuk atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko CUP.

Mengingat kanker primernya tak diketahui, CUP bisa memunculkan gejala yang sangat beragam. Akan tetapi, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa ada beberapa gejala umum yang biasa ditemukan pada kasus CUP.

Sebagian dari gejala tersebut adalah adanya rasa nyeri, ada benjolan di bawah kulit, perubahan pola buang air besar, berkemih lebih sering, berkeringat malam hari, batuk persisten, demam, dan penurunan berat badan tanpa sebab. Coba periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala ini, terlebih bila gejala tersebut muncul tanpa diketahui dengan jelas pemicunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement