Jumat 10 Jun 2022 11:49 WIB

Jangan Salah, Ini Lima Informasi yang Keliru Apabila Ingin Turunkan Berat Badan

Penting untuk berhati-hati menerima informasi saat ingin turunkan berat badan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Penting untuk berhati-hati menerima informasi saat ingin turunkan berat badan.
Foto: www.freepik.com
Penting untuk berhati-hati menerima informasi saat ingin turunkan berat badan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 menyebabkan pola makan kacau dan aktivitas olahraga terganggu, yang mengarah pada kenaikan berat badan. Dan kini, banyak orang yang terobsesi untuk menurunkan berat badan dengan berbagai cara.

Namun dengan begitu banyak informasi dan tips diet, penting untuk berhati-hati dalam memilih panduan. Karena salah memilih tips diet bisa berbahaya bagi tubuh. Dilansir dari The List, Jumat (10/6/2022), berikut adalah beberapa informasi keliru tentang penurunan berat badan.

Baca Juga

 

Mitos 1: Detoks bisa turunkan berat badan

Pembersihan racun dari tubuh atau yang disebut detoksifikasi banyak diiklankan dan tersedia di toko bahan makanan dan kesehatan. Tetapi apakah ini efektif? Christen Cupples Cooper, Direktur Nutrition Program di Pace University in Pleasantville, New York, mengatakan bahwa detoksifikasi sebenarnya dapat berdampak buruk bagi Anda.

“Ada banyak obat untuk detoks dan biasanya mahal. Faktanya, pembersihan seperti itu bisa berbahaya bagi sebagian orang. Untuk benar-benar menurunkan berat badan, yang benar adalah perlu mengonsumsi sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh,” kata Cooper.

 

Mitos 2: Tahan rasa lapar

Orang sering berasumsi bahwa untuk menurunkan berat badan, Anda harus menahan rasa lapar. Tetapi ahli diet terdaftar, Kelly Puryear mengatakan bahwa ini adalah kesalahan umum. Menurut dia, seringkali pelaku diet akan menghindari makan ketika merasa lapar demi membatasi kalori. Namun itu bukan strategi yang efektif dan bisa mengganggu keseimbangan hormon normal.

“Ketika Anda mengganggu keseimbangan hormon normal, Anda menyebabkan lingkaran setan peningkatan lemak. Lingkaran setan ini hanya mencegah penurunan berat badan dan akan membuat Anda merasa sangat lambat dan frustasi dengan diet Anda,” jelas dia.

 

Mitos 3: Hitung kalori

Meskipun diyakini secara luas bahwa menurunkan berat badan sesederhana membakar lebih banyak kalori daripada yang dimakan, hal ini tidak selalu terjadi. Pelatih kesehatan bersertifikat Holly Lowery mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak tahu bahwa mencoba mengendalikan keinginan dan kalori kita biasanya menciptakan penambahan berat badan daripada penurunan berat badan yang diinginkan.

Ini disebabkan oleh siklus berat badan dan paling baik dijelaskan oleh Set-Point Theory; sebuah teori yang dieksplorasi oleh banyak studi peer-review yang menunjukkan bahwa ketika kita membatasi, makan berlebihan, membatasi dan lainnya, titik berat tubuh malah meningkat. Ini menjelaskan mengapa semakin banyak Anda berdiet, semakin sulit rasanya.

"Masalahnya adalah set-point ini mudah untuk ditingkatkan, tetapi sangat sulit untuk diturunkan kembali. Kita terjebak dalam siklus diet yo-yo dan kemudian menyalahkan diri sendiri,” jelas dia.

 

Mitos 4: Obat-obatan dan suplemen dapat membantu

Suplemen diet ada di mana-mana, menjanjikan hasil yang cepat dan mudah. Tetapi meminum pil bukanlah cara yang tepat untuk mendekati penurunan berat badan. Dr Svetlana Kogan, penulis “Diet Slave No More”, mengatakan bahwa klinis medis umum salah paham tentang penurunan berat badan. Mereka berasumsi bahwa ada kerusakan pada tingkat sel yang perlu diperbaiki dengan obat. Jadi, ada dorongan untuk memasarkan suplemen yang memblokir keinginan dengan memasukkan zat amfetamin ke otak atau mencoba mengganggu penyerapan atau pemrosesan lemak.

“Kedua pendekatan itu keterlaluan. Mereka berasumsi bahwa ada sesuatu yang secara intrinsik salah dengan kita yang perlu diperbaiki. Selain itu, pil ini mempromosikan gagasan bahwa ada sesuatu yang salah dengan wanita bahwa kita tidak bisa menurunkan berat badan,” kata dia.

 

Mitos 5: Lemak adalah musuh

Ini mungkin tampak intuitif: makan lebih sedikit lemak, bakar lebih banyak lemak, turunkan berat badan. Tapi itu tidak begitu sederhana. Makan lemak sebenarnya bisa menjadi alat penurunan berat badan yang efektif. Puryear mengatakan bahwa diet bebas lemak tidak terlalu efektif. Sebaiknya, konsumsi makanan tinggi lemak sehat seperti alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan dan salmon.

Faktanya, lemak adalah satu-satunya makronutrien yang tidak mempengaruhi insulin dan dengan demikian tidak meningkatkan penyimpanan lemak. Jadi singkatnya, jelas Puryear, untuk membakar lemak, Anda harus makan lemak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement