Jumat 27 May 2022 23:50 WIB

Sederet Seniman Terus Mempersiapkan Diri Jelang Pagelaran Premiere with Live Performance

Pada perhelatan tersebut Kikan didapuk untuk menjalani dua peran sekaligus.

Para penampil Premiere with Live Performance - Pemutaran Video Pagelaran Sabang–Merauke.
Foto: Dok. Pag
Para penampil Premiere with Live Performance - Pemutaran Video Pagelaran Sabang–Merauke.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lima penyanyi nasional terus mempersiapkan diri menjalani sesi latihan jelang tampil di acara 'Premiere with Live Performance - Pemutaran Video Pagelaran Sabang–Merauke' yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 - 5 Juni mendatang di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Mereka adalah Kikan Namara eks vokalis Cokelat, Mirabeth Sonia (Finalis Indonesian Idol X), Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan.

Pada perhelatan tersebut Kikan didapuk untuk menjalani dua peran sekaligus, yakni sebagai lead vocal dan juga sebagai music director. Meski awalnya sempat ragu untuk mengambil tawaran sebagai MD, berkat support system dari orang-orang terdekat Kikan akhirnya menantang diri dan menjadikannya sebagai pengalaman baru untuk di bidang musik.

Baca Juga

“Kita harus berani menantang diri untuk keluar dari zona nyaman. Selama ini zona nyaman saya sebagai penyanyi, dan kini memberanikan diri jadi music director. Dengan support dari semua orang, ternyata aku tertarik dan menikmati peran tersebut. Meskipun sebagai music director sekaligus penyanyi stress levelnya cukup tinggi. Ini bentuk kontribusi saya dalam mencintai Tanah Air dan untuk mengingatkan kembali betapa kayanya kebudayaan Indonesia,” kata Kikan disela sesi latihan di iCanStudioLive Senopati, Jakarta Selatan, dikutip dari Antara, Jumat (25/5/2022).

Kikan menambahkan, tingkat kesulitan menjadi music director di Pagelaran Sabang–Merauke yaitu harus bisa menyampaikan esensi secara tepat dari setiap musik, lagu, dan tarian yang dipertunjukkan agar tak meleset dari konteks. Selain memastikan alunan musik terdengar sempurna, Kikan harus membagi fokus ketika tampil sebagai penyanyi. Karena pada saat tampil di pagelaran, selain mengharuskannya melantunkan suara merdu, Kikan juga harus berganti empat busana tradisional dengan waktu terbatas di belakang panggung.  

“Yang paling menantang adalah karena setiap daerah memiliki ceritanya sendiri-sendiri, jadi tuntutan mood yang kita sajikan harus sesuai sama lagunya. Sementara di back stage aku yang paling grasak grusuk karena aku harus ganti baju sampai empat kali. Itu lumayan seru dan bikin stres. Makanya waktu awal suamiku yang jadi produser pagelaran ini ngajak aku jadi music director aku sempat ngambek dan diemin dia tiga hari,” kata Kikan.

Sementara bagi Mirabeth, terlibat dalam Pagelaran Sabang–Merauke menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Pemyanyi kelahiran Nabire, Papua ini antusias jelang tampil awal Juni mendatang. Ia melakukan berbagai persiapan, mulai dari latihan vokal secara rutin hingga persiapan fisik agar mampu menyuguhkan penampilan maksimal.

“Dengan menjadi bagian dari pagelaran ini saya jadi semakin bangga menjadi orang Indonesia yang sangat kaya akan budaya dari Sabang sampai Merauke. Apalagi saya membawakan lagu tradisional yang membuat saya terpacu dan tertantang memberikan yang terbaik saat tampil di atas panggung. Dengan kembali diselenggarakan lagi di Jakarta, saya berharap pagelaran ini bisa menyebarkan energi positif dan membuat khalayak semakin cinta Tanah Air,” kata Mirabeth.

Pagelaran ini menampilkan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional, yang dibawakan dengan apik secara bergantian oleh lima penyanyi. Selain itu pagelaran ini melibatkan 46 musisi tradisional dan modern serta 135 penari yang telah berpengalaman baik di Tanah Air dan kancah internasional. Nama-nama besar di panggung seni pertunjukan turut ambil bagian dalam pementasan ini. Untuk urusan visual, Sandhidea Cahyo Narpati, Pulung Jati, Dian Bokir dan Rizky Dafin berkolaborasi di lini koreografi. Nuansa etnik kedaerahan juga terasa kental di pagelaran ini berkat Kidung & team di bagian penata musik tradisional serta dukungan dari Ava & Team Orchestra. Harmonisasi para pengisi acara ini disimpul dengan manis oleh sutradara Rusmedi Agus.

Sejatinya, Pagelaran Sabang-Merauke telah sukses dipentaskan secara langsung di pelataran Candi Prambanan pada akhir Maret 2022. Untuk lebih menyebarkan semangat merajut kebhinekaan, maka iForte mengadakan 'Premiere with Live Performance - Pemutaran Video Pagelaran Sabang–Merauke'  Pada acara ini Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) juga turut andil untuk mempercantik busana yang dikenakan oleh para penampil di premiere tersebut.

“Melalui 'Premiere with Live Performance' tersebut, kami ingin menyebarkan semangat dan cinta budaya Tanah Air, terutama generasi muda sebagai harapan penerus bangsa lebih mencintai dan bangga akan kekayaan budaya Indonesia,” kata Silvi Liswanda, Vice President Marketing & Sales PT iForte Solusi Infotek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement