Sabtu 21 May 2022 01:35 WIB

Kebanyakan Penderita Long Covid tak Pernah Dirawat di RS

Long covid atau suatu kondisi di mana gejala virus bertahan lama beberapa pekan

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi ruang perawatan pasien Covid-19.
Foto:

Mereka yang tidak dirawat di rumah sakit dengan infeksi covid-19 awal mereka termasuk 81,6 persen wanita dan 67,5 persen pria, menurut penelitian. Secara keseluruhan, penelitian ini mengurutkan 15 gejala paling sering terjadi bersamaan dengan long covid dalam urutan yang paling umum.

Studi ini menemukan pasien covid yang berusia 0 hingga 12 tahun lebih mungkin mengalami sindrom inflamasi multisistem. Menurut CDC itu adalah suatu kondisi langka tapi serius terkait dengan covid-19, di mana bagian tubuh yang berbeda menjadi meradang, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ gastrointestinal. 

Sementara mereka yang berusia 13 hingga 22 tahun umumnya mengalami kelainan detak jantung, menurut penelitian. Pasien berusia 23 hingga 35 tahun mengalami tingkat gangguan kecemasan umum yang lebih tinggi dan mereka yang berusia 65 tahun ke atas memiliki penyakit hipertensi sebagai gejala pasca-covid yang lebih umum.

Selain itu, penyakit otot tertentu terjadi pada pasien Long Covid, 11,1 lebih sering daripada pada populasi yang sama sebelum Covid-19. Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah studi hanya memeriksa data pasien dengan asuransi kesehatan swasta. 

Studi tentang long Ccvid menemukan bahwa vaksinasi dapat membantu gejala turun, menurut laporan Bloomberg. Studi ini diterbitkan pada 18 Mei di jurnal BMJ peer-review

"Kemungkinan gejala covid yang lama diamati menurun setelah vaksinasi Covid-19 dan bukti menunjukkan perbaikan berkelanjutan setelah dosis kedua," demikian penelitian menyimpulkan. 

 

Para peneliti melihat gejala hanya setelah dosis vaksinasi pertama dan kedua. Sehingga penelitian ini tidak menentukan apakah dosis tambahan atau booster akan menunjukkan efek pengurangan yang serupa. “Jika memiliki gejala long covid, Anda harus menemukan perawatan segera,” kata Devang Sanghavi, Anggota American Medical Association.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement