Selama hampir dua jam pentas, Happy berhasil mengajak penonton menelisik kegelisahan dan kegamangan perasaan seorang Inggit, terutama ketika dia memilih bercerai daripada harus dimadu oleh Koesno (demikian Inggit memanggil Soekarno, red). Pada 1943, Koesno akan menikahi Fatmawati, meskipun sebelumnya Inggit dijanjikan menjadi istri utama.
Inggit memilih mengatakan "tidak" kepada Koesno. Menjelang kemerdekaan bangsa, Inggit pun memilih mempertahankan martabatnya sebagai perempuan dan pulang ke Bandung.
Pementasan ini semakin berwarna dengan arahan musikal dari Dian HP (komposer), Avip Priatna (konduktor), diiringi lantunan musik dari Jakarta Concert Orchestra, serta suara merdu dari Batavia Madrigal Singers. Sementara penulisan naskah dipercayakan kepada Ratna Ayu Budhiarti.
Teater musikal "Inggit Garnasih" dilengkapi dengan kehadiran Ati Sriati (pemeran pendukung-Ibu Amsi), Jessica Januar (pemeran pendukung-Ratna Djuami), Desak Putu Pandara Btari Patavika (pemeran pendukung-Kartika). Seluruh pemain tampil mengesankan di atas panggung dengan arahan Iskandar Loedin (pimpinan artistik dan skenografer).