Jumat 06 May 2022 15:00 WIB

Ada Risiko Pembekuan Darah, FDA Batasi Pemberian Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Pembekuan darah merupakan kasus langka dari pemberian vaksin Johnson & Johnson.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Vial vaksin Johnson & Johnson. FDA membatasi pemberian vaksin Johnson & Johnson setelah ada kasus pembekuan darah.
Foto:

Masalah pembekuan darah setelah vaksin J&J di AS pertama kali muncul musim semi lalu. Kasus dengan vaksin serupa terjadi pada pemberian suntikan AstraZeneca yang digunakan di negara lain.

Pada saat itu, regulator AS memutuskan manfaat dari pemberian dosis vaksin tunggal J&J melebihi risikonya yang relatif sangat langka. Pasalnya, infeksi Covid-19 juga bisa menyebabkan pembekuan darah yang mematikan.

Jenis pembekuan darah yang terjadi dengan vaksin berbeda diyakini terbentuk karena reaksi imun jahat terhadap vaksin J&J dan AstraZeneca karena cara pembuatannya. Ini terbentuk di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang mengalirkan darah dari otak.

Begitu pula pada pasien yang juga mengembangkan tingkat rendah trombosit yang membentuk gumpalan. Gejala gumpalan yang tidak biasa termasuk sakit kepala parah satu atau dua pekan setelah vaksinasi J&J.

Biasanya, keluhan tersebut disertai sakit perut dan mual. Selain itu, regulator menambahkan peringatan tentang pembekuan darah dan reaksi neurologis langka yang disebut sindrom Guillain-Barré, dikutip dari laman Today, Jumat (6/5/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement