REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jenama Pfizer menarik kembali sejumlah obat Accupril yang sudah beredar di Amerika Serikat. Obat tersebut merupakan nama merek tablet Quinapril HCL yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi guna mencegah stroke, serangan jantung, serta masalah ginjal.
Batch tertentu dari Accupril yang beredar ditengarai mengandung jumlah nitrosamin yang lebih tinggi dari yang dapat diterima tubuh. Nitrosamin merupakan zat yang terkadang termuat dalam makanan dan obat-obatan, yang dapat meningkatkan risiko kanker dalam jangka waktu lama.
Tablet yang ditarik (10, 20 atau 40 mikrogram sebanyak 90 butir dalam satu botol) didistribusikan dari Desember 2019 hingga April 2022. Nomor lot dan tanggal kedaluwarsa tablet yang terpengaruh dapat ditemukan pada pengumuman penarikan, yang juga diposting oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Bagi warga yang sudah mengonsumsi Accupril, Pfizer mengimbau agar segera menghubungi dokter atau apoteker untuk memastikan apakah obat yang dikonsumsi adalah yang ditarik kembali atau bukan. Jika mengonsumsi tablet yang ditarik, mereka diminta berkonsultasi dengan dokter tentang pilihan pengobatan alternatif.
Menurut American Heart Association, pasien yang mengalami kondisi tekanan darah tinggi tidak boleh berhenti minum obat atau mengubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Tekanan darah tinggi alias hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Dalam pengumumannya, Pfizer menyatakan belum mengetahui perihal efek samping terkait tablet yang ditarik kembali. Menurut perusahaan, manfaat obat yang ditarik diyakini masih lebih besar dalam mengendalikan tekanan darah daripada risiko yang mungkin ada.
Disebutkan bahwa nitrosamin memang terkait dengan tingkat risiko kanker yang lebih tinggi, namun zat pencemar tersebut juga biasa ditemukan dalam makanan. Nitrosamin misalnya telah ditemukan dalam beberapa produk susu, daging, dan sayuran.
Kekhawatiran yang memicu penarikan yakni karena jumlah nitrosamin dalam tablet disinyalir lebih tinggi dari yang dapat diterima untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Hal itu yang mendorong FDA menyelidiki lebih lanjut dan menguji obat-obatan yang memuat nitrosamin. Pada Maret 2022, Pfizer juga menarik kembali beberapa kelompok obat tekanan darah lainnya untuk alasan yang sama.
"Saat penyelidikan dan pengujian kami berlanjut, bersama dengan penyelidikan yang dilakukan oleh badan pengatur obat lain, kami mungkin menemukan tingkat nitrosamin yang rendah dalam obat tambahan," kata FDA, dikutip dari laman CNET, Selasa (26/4/2022).