Sabtu 23 Apr 2022 16:28 WIB

Risiko pada Bayi Baru Lahir Jika Diberi Susu Formula

Susu formula bisa terkontaminasi bakteri berbahaya yang membahayakan bayi.

Pemberian susu formula juga dapat menyebabkan penyakit menahun seperti diabetes, kurang gizi, obesitas sebesar 40 persen, penyakit jantung koroner serta kanker anak terutama kanker darah atau leukimia. Ibu dianjurkan memberi ASI.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pemberian susu formula juga dapat menyebabkan penyakit menahun seperti diabetes, kurang gizi, obesitas sebesar 40 persen, penyakit jantung koroner serta kanker anak terutama kanker darah atau leukimia. Ibu dianjurkan memberi ASI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian susu formula pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan masalah serius. Masalah tersebut ujar pakar laktasi dr Utami Roesli, SpA,MBA, FABM bisa mempengaruhi anak untuk jangka pendek dan juga panjang.

"Banyak nenek-nenek yang nggak tahu bahayanya pemberian susu formula. Mereka umumnya terpengaruh iklan atau mitos," ujar dr Utami, dalam webinar "15 Tahun AIMI" pada Sabtu (23/4/2022).

Baca Juga

Beberapa risiko berbahaya yang bisa dialami oleh bayi jika diberikan susu formula adalah lebih sering mencret, radang telinga hingga 50 persen, radang paru hingga 16,7 persen dan masalah infeksi lain karena formula bisa terkontaminasi bakteri berbahaya. Bayi pun berisiko mengalami alergi susu sapi dan asma sebanyak 40-50 persen.

Susu formula juga dapat menyebabkan penyakit menahun seperti diabetes, kurang gizi, obesitas sebesar 40 persen, penyakit jantung koroner serta kanker anak terutama kanker darah atau leukimia. "Banyak yang tidak dimiliki oleh susu formula, seperti antibodinya. IQ anak yang diberikan ASI juga lebih tinggi," kata dr Utami.

Menurut penelitian yang dilakukan di Australia pada 2014, menyusui dapat mempengaruhi kesehatan mental anak dan remaja untuk jangka panjang. Pada bayi yang tidak menerima ASI eksklusif dapat berisiko mengalami masalah internal seperti menarik diri, gangguan psychosomatik, gelisah, depresif, gangguan bersosialisasi, gangguan perhatian, autisme serta gangguan cara berpikir pada usia 14 tahun.

Sedangkan untuk masalah eksternal, anak remaja yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berisiko lebih agresif dan melakukan kenalan. Tak hanya terjadi pada bayi, pemberian susu formula juga meningkatkan risiko kanker payudara, kanker indung telur, kanker rahim, kencing manis, keropos tulang, rematik, penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, lebih cepat hamil lagi, kegemukan, depresi, menelantarkan anak, menyiksa anak serta hypercholesterol pada ibu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement