Selasa 19 Apr 2022 05:00 WIB

7 Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan Setelah Berusia 40

Beberapa masalah kesehatan biasanya mulai muncul di usia 40-an.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pemeriksaan tekanan darah (ilustrasi). Tekanan darah perlu diukur secara berkala, terutama setelah memasuki usia 40 tahun, untuk mendeteksi dini hipertensi.
Foto:

Skrining aorta

Aorta merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia yang bersumber dari bilik kiri jantung. Aorta yang membengkak atau menonjol merupakan masalah yang cukup umum pada pria berusia 65 tahun ke atas.

Kondisi ini bisa sangat mengancam jiwa. Sekitar delapan dari 10 orang yang mengalami aorta pecah bisa mengalami kematian sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Mereka juga bisa mengalami kematian karena tak bisa bertahan saat menjalani operasi darurat untuk memperbaiki aorta. Untuk mendeteksi masalah ini lebih dini, skrining pemeriksaan aorta bisa dilakukan, yakni dengan menggunakan pemindaian ultrasound (USG) di area perut.

Pap smear

Bagi perempuan, tes pap smear sudah bisa dimulai sejak berusia 25 tahun hingga paruh baya. Tes pap smear bermanfaat untuk mendeteksi kanker serviks lebih dini.

Seperti kanker lainnya, semakin dini kanker serviks terdeteksi, semakin besar harapan hidup yang akan dimiliki perempuan. Untuk yang berusia 50-64 tahun, pap smear bisa dilakukan setiap lima tahun sekali.

Mammogram

Pemeriksaan mamogram bisa membantu perempuan untuk menemukan kanker payudara lebih dini. Ditemukan lebih dini, kanker payudara memiliki peluang sembuh yang lebih besar.

Pemeriksaan mammogram bisa dilakukan oleh perempuan paruh baya setiap tiga tahun sekali. Pemeriksaan mammogram dilakukan dengan menggunakan X-ray. Pemeriksaan ini bisa memberikan perasaan sedikit tidak nyaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement