Jumat 15 Apr 2022 06:47 WIB

Virus Zika Bermutasi, Ahli Peringatkan Potensi Bahaya Varian Baru

Virus Zika disebarkan melalui gigitan nyamuk.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
 Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus Zika. Menurut beberapa ahli, virus Zika bisa bermutasi dengan mudah dan menghasilkan varian baru yang tak kalah membahayakan.
Foto:

Pada orang yang terinfeksi, virus Zika sebenarnya hanya memicu gejala yang ringan. Hanya satu dari lima orang terinfeksi yang menjadi cukup sakit. Beberapa gejala yang ditimbulkan dari infeksi virus Zika adalah ruam di kulit, gatal, nyeri sendi, sakit kepala, demam, dan nyeri punggung bawah.

Meski begitu, virus Zika membawa potensi bahaya yang besar bagi orang-orang dengan sistem imun yang lemah dan juga ibu hamil. Infeksi virus Zika pada ibu hamil bisa mempengaruhi kondisi janin dalam kandungan ibu hamil tersebut.

Sejauh ini, Zika diketahui berkaitan dengan masalah neurologis seperti sindrom Guillain-Barre. Sindrom ini bisa menyebabkan terjadinya kelumpuhan.

Zika pun dilaporkan berkaitan dengan kejadian cacat lahir mikrosefalus pada bayi. Kondisi ini menyebabkan bayi yang lahir memiliki ukuran kepala yang sangat kecil. Mikrosefalus turut dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak sempurna.

Saat ini, vaksin untuk melawan virus Zika memang sedang dikembangkan. Sementara ini,upaya pencegahan terbaik tetaplah mencegah gigitan nyamuk. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement