Di sisi lain, pihaknya menyadari kini konsumsi makanan kekinian banyak beredar di kalangan remaja. Makanan ini banyak mengandung garam, gula, lemak (GGL). Kondisi ini diperparah dengan pikiran body image yang harus langsing.
"Oleh karena itu, sekarang harus dibiasakan bahwa sejak remaja yang diinginkan adalah masa remaja yang sehat," ujar Endang.
Kemenkes menyerukan persiapan sebagai calon ibu dilakukan dengan memperhatikan pola konsumsi agar tidak mengalami anemia. Pihaknya juga mencatat pola konsumsi remaja 52 persen kurang asupan energi dan 48 persen kurang asupan protein.
Lebih lanjut, Kemenkes ingin masalah gizi pada remaja dan calon pengantin diintervensi supaya kualitas generasi penerus bangsa nantinya bisa membaik dan tidak terjadi stunting.
"Kita tentu ingin sumber daya manusia (SDM) berkualitas," katanya.